Televisi pemerintah mengatakan ‘operasi sabotase’ yang digagalkan menargetkan sebuah bangunan milik Organisasi Energi Atom Iran, tanpa mengidentifikasi sifat operasi atau pelakunya.
"Para penyabot gagal melaksanakan rencana mereka dan tidak ada korban jiwa atau kerusakan,” lapor TV pemerintah, seperti dikutip AFP, Kamis 24 Juni 2021.
Kantor berita Tasnim mengatakan, bangunan yang menjadi target berada di dekat kota Karaj, sekitar 50 kilometer sebelah barat ibu kota Teheran.
Laporan itu muncul saat pembicaraan berlanjut di Wina antara Teheran dan kekuatan dunia yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 mereka yang tertatih-tatih. Tetapi pembicaraan itu ditentang keras oleh Israel, musuh bebuyutan Iran dan sekutu utama AS.
Sabotase yang dilaporkan juga terjadi sehari setelah Departemen Kehakiman AS mengatakan telah menyita 33 situs web media yang dikendalikan pemerintah Iran, menuduh mereka dihosting di domain milik AS yang melanggar sanksi.
Kantor presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu memperingatkan bahwa langkah Washington "tidak konstruktif" untuk pembicaraan nuklir, bahkan ketika Menlu Jerman Heiko Maas mengatakan ada "peluang bagus" untuk segera menghidupkan kembali kesepakatan itu.
Apapun diperlukan
Perkembangan terjadi beberapa hari setelah ulama ultrakonservatif Ebrahim Raisi terpilih sebagai presiden Iran berikutnya. Tetapi terpilihnya Raisi disesalkan AS sebagai tidak bebas dan tidak adil.Kesepakatan nuklir 2015 menjanjikan keringanan sanksi Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya, tetapi dibatalkan tiga tahun kemudian ketika Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri darinya dan menerapkan kembali sanksi hukuman.
Sebagai tanggapan, Iran kemudian secara bertahap mundur dari komitmennya sendiri berdasarkan kesepakatan itu. Israel selalu dengan keras menentang kesepakatan itu, dan pemerintah koalisi barunya telah berjanji untuk "melakukan apa pun untuk mencegah Iran mendapatkan bom nuklir".
Iran membantah berupaya mengembangkan senjata nuklir. Teheran menuduh negara Yahudi berada di balik serangan sabotase terhadap pabrik pengayaan uranium Natanz pada April dan pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh November lalu.
Israel tidak pernah mengomentari pembunuhan itu, dan tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatan dalam "ledakan kecil" di Natanz. Tapi radio publik Israel mengatakan yang terakhir adalah operasi sabotase oleh agen mata-mata Mossad, mengutip sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya.
The New York Times juga mengutip sumber-sumber intelijen yang menunjuk pada "peran Israel".
Kementerian luar negeri Iran menuduh Israel melakukan tindakan "terorisme nuklir" atas Natanz, yang bertujuan untuk menggagalkan pembicaraan Wina.
Dialog Wina telah didorong oleh Presiden AS Joe Biden yang mendukung bergabung kembali dengan perjanjian itu. Bahkan jika Teheran dan Washington secara resmi belum bernegosiasi langsung untuk tujuan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News