Iran sebut sabotase terhadap gedung badan atom berhasil digagalkan. Foto: AFP
Iran sebut sabotase terhadap gedung badan atom berhasil digagalkan. Foto: AFP

Iran Klaim Ada Upaya Sabotase Gagal ke Gedung Badan Energi Atom

Fajar Nugraha • 24 Juni 2021 09:25

 
Kesepakatan nuklir 2015 menjanjikan keringanan sanksi Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya, tetapi dibatalkan tiga tahun kemudian ketika Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri darinya dan menerapkan kembali sanksi hukuman.
 
Sebagai tanggapan, Iran kemudian secara bertahap mundur dari komitmennya sendiri berdasarkan kesepakatan itu. Israel selalu dengan keras menentang kesepakatan itu, dan pemerintah koalisi barunya telah berjanji untuk "melakukan apa pun untuk mencegah Iran mendapatkan bom nuklir".

Iran membantah berupaya mengembangkan senjata nuklir. Teheran menuduh negara Yahudi berada di balik serangan sabotase terhadap pabrik pengayaan uranium Natanz pada April dan pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh November lalu.
 
Israel tidak pernah mengomentari pembunuhan itu, dan tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatan dalam "ledakan kecil" di Natanz. Tapi radio publik Israel mengatakan yang terakhir adalah operasi sabotase oleh agen mata-mata Mossad, mengutip sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya.
 
The New York Times juga mengutip sumber-sumber intelijen yang menunjuk pada "peran Israel".
 
Kementerian luar negeri Iran menuduh Israel melakukan tindakan "terorisme nuklir" atas Natanz, yang bertujuan untuk menggagalkan pembicaraan Wina.
 
Dialog Wina telah didorong oleh Presiden AS Joe Biden yang mendukung bergabung kembali dengan perjanjian itu. Bahkan jika Teheran dan Washington secara resmi belum bernegosiasi langsung untuk tujuan itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan