“Tahanan Palestina Khalil Awawdeh mengakhiri mogok makan yang setelah Israel menyetujui pembebasannya pada Oktober,” kata pengacaranya dan komisi PLO untuk urusan tahanan, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Kamis 1 September 2022.
Awawdeh, 40 tahun, melancarkan mogok makan tak lama setelah penangkapannya pada Desember 2021 sebagai protes ditahan di Israel tanpa tuduhan atau pengadilan, sebuah praktik yang dikenal sebagai “penahanan administratif”.
Baca: Uni Eropa Terkejut Foto Tahanan Palestina dengan Tubuh Menyisakan Kulit dan Tulang. |
“Sampai dia keluar pada 2 Oktober, Awawdeh akan tetap di rumah sakit untuk perawatan,” imbuh pengacaranya, Ahlam Haddad.
Haddad mengatakan, Awawdeh hanya hidup dari air selama berbulan-bulan dan memperingatkan pekan lalu bahwa dia bisa "mati kapan saja" karena kesehatannya yang memburuk.
Komisi tahanan juga mengkonfirmasi Awawdeh akan tetap di rumah sakit sampai dia “sembuh sepenuhnya”. Mereka menambahkan bahwa kondisinya membutuhkan “perawatan jangka panjang”.
Awawdeh adalah salah satu dari beberapa tahanan Palestina yang telah melakukan mogok makan berkepanjangan selama bertahun-tahun sebagai protes terhadap apa yang disebut “penahanan administratif”.