Benjamin Netanyahu (Kiri) dan Ali Khamenei (Kanan). (Naama Greenbaum/Haaretz, AFP)
Benjamin Netanyahu (Kiri) dan Ali Khamenei (Kanan). (Naama Greenbaum/Haaretz, AFP)

Serangan Iran vs Israel, Mana Lebih Merusak?

Riza Aslam Khaeron • 04 November 2024 10:08
Jakarta: Pada bulan Oktober 2024, terjadi serangkaian serangan antara Iran dan Israel yang semakin memperkeruh ketegangan di Timur Tengah.
 
Masing-masing negara meluncurkan operasi militer yang masif untuk menargetkan fasilitas strategis lawan, sehingga memicu pertanyaan, mana di antara kedua serangan ini yang lebih merusak?
 
Artikel ini akan membahas perbandingan serangan Israel terhadap Iran dan serangan balasan Iran terhadap Israel, berdasarkan dampak kerusakan dan hasil yang dicapai.
 

Serangan Iran ke Israel: Operation True Promise 2

Sebagai balasan, pada 1 Oktober 2024, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal balistik dalam operasi bernama "Janji Setia 2." Target utama serangan ini adalah pangkalan udara Nevatim di Negev, pangkalan Tel Nof, serta markas besar Mossad di Tel Aviv.

Serangan ini memberikan dampak signifikan pada pangkalan udara Nevatim, dengan sekitar 20 hingga 32 rudal menghantam hanggar dan landasan pacu, sehingga memerlukan perbaikan besar
 
Serangan Iran juga mengenai sejumlah target sipil, termasuk sekolah di Gedera dan sebuah restoran di Tel Aviv serta menewaskan satu warga Palestina.
 
Meskipun serangan ini menunjukkan kemampuan Iran dalam meluncurkan serangan jarak jauh, sebagian besar rudal berhasil diintersepsi oleh sistem pertahanan udara Israel, termasuk Iron Dome dan bantuan dari Angkatan Laut AS dan Yordania.
 

Serangan Israel ke Iran: Operation Days of Repentance

Pada 26 Oktober 2024, Israel meluncurkan operasi besar-besaran dengan kode nama "Days of Repentance." Serangan ini melibatkan lebih dari 100 pesawat tempur, termasuk F-35I Adir, yang menargetkan berbagai lokasi di Iran, Irak, dan Suriah.
 
Target utama Israel adalah basis rudal, pabrik senjata, fasilitas produksi misil, dan sistem pertahanan udara Iran.
 
Serangan ini diklaim berhasil menghancurkan kemampuan produksi misil Iran secara signifikan, dengan 12 mixer planetari yang digunakan untuk bahan bakar padat misil balistik turut hancur.
 
Selain itu, hampir semua sistem pertahanan udara canggih Iran, termasuk S-300, berhasil dihancurkan, membuka peluang bagi Israel untuk melakukan serangan berikutnya dengan risiko lebih rendah.
 
Kompleks militer Parchin di pinggiran Teheran juga mengalami kerusakan berat, termasuk beberapa bangunan yang digunakan untuk produksi misil balistik.
 
Kerusakan ini membuat Iran diperkirakan memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk memulihkan kapasitas pertahanan dan produksinya.
 

Perbandingan Dampak Serangan

Secara keseluruhan, serangan Israel tampak lebih sukses dalam hal dampak strategis dan kerusakan yang ditimbulkan. Israel berhasil menghancurkan infrastruktur kunci yang digunakan Iran untuk memproduksi misil dan mempertahankan ruang udaranya.
 
Penghancuran sistem pertahanan udara S-300 Iran secara efektif mengurangi kemampuan Iran dalam melindungi wilayahnya dari serangan di masa mendatang, membuka peluang bagi Israel untuk melakukan serangan lanjutan tanpa banyak hambatan.
 
Di sisi lain, serangan Iran terhadap Israel lebih bersifat simbolis, meskipun menimbulkan kerusakan pada beberapa fasilitas militer dan sipil. Sebagian besar rudal yang diluncurkan Iran berhasil diintersepsi, sehingga dampaknya relatif terbatas dibandingkan dengan serangan Israel.
 
Namun, serangan ini menunjukkan bahwa Iran masih memiliki kemampuan untuk memberikan tekanan balasan yang signifikan, meski dengan efektivitas yang dipertanyakan.
 
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang besar kerusakan kedua operasi yang dibicarakan, bisa dilihat dalam artikel-artikel dibawah.
 
Baca Juga:
Besar Kerusakan Israel Akibat Serangan Iran Bulan Oktober
Besar Kerusakan Iran akibat Serangan Israel, Kilang Minyak Diduga Menjadi Target
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan