Lebih dari 100 pesawat tempur, termasuk F-35I Adir, terlibat dalam operasi yang menargetkan situs di Iran, Irak, dan Suriah. Berikut kerusakan yang Iran derita.
Target dan Kerusakan
Serangan tersebut menargetkan basis rudal, pabrik senjata, fasilitas produksi misil, dan sistem pertahanan udara Iran. Menurut pihak AS dan Israel, serangan ini merusak kemampuan produksi rudal Iran secara signifikan serta menghancurkan jaringan pertahanan udara mereka.Sebanyak 12 mixer planetari yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar padat rudal balistik dihancurkan, yang memengaruhi kemampuan Iran untuk memperbarui persediaan misil mereka.
Menurut pihak AS melalui Axios, Iran diperkirakan memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk memulihkan kapasitas produksi tersebut.

Gambar: Foto Situs Radar Iran di Nakhjir. (PBC via BBC)
Menurut pihak Iran, sistem radar mereka hancur, termasuk sistem mereka di Suriah. Sistem peluncuran rudal juga mengalami kerusakan parah. Beberapa pusat penelitian militer dan pembuatan senjata presisi hancur.
Pejabat Israel dan AS menyatakan bahwa hampir semua sistem pertahanan udara canggih Iran, termasuk S-300, berhasil dihancurkan, sehingga mengurangi kemampuan Iran dalam menghadapi ancaman udara di masa mendatang.

Gambar: S-300 Milik Iran. (Pars Today)
Sedangkan dari New York Times, beberapa pejabat Iran menyatakan Israel menghancurkan setidaknya 3 S-300 dalam serangan tersebut.
Iran mengakui adanya kerusakan pada infrastruktur militernya, tetapi menyatakan bahwa dampaknya tidak sebesar klaim pihak Israel.
Pemerintah Iran menegaskan bahwa kerusakan bersifat moderat, dan upaya perbaikan sedang dilakukan. Namun, kerusakan pada fasilitas produksi bahan bakar padat dan pabrik rudal telah melemahkan kemampuan pertahanan strategis Iran.
Situs-Situs yang Diserang
Serangan Israel menargetkan beberapa situs sensitif, termasuk kompleks militer Parchin di pinggiran Teheran, yang disebut Inspektur Persenjataan PBB, Decker Eveleth sebagai lokasi aktivitas terkait senjata nuklir dan pengembangan misil..jpg)
Gambar: Foto Satelit Situs Militer Parchin. (PBC via BBC).
Serangan terhadap Parchin merusak empat bangunan utama yang digunakan untuk mencampur bahan bakar padat rudal balistik.
Situs-situs lainnya yakni, Shahroud, Khojir, dan kilang minyak Abadan. Pangkalan Shahroud, yang terletak sekitar 350 km timur Teheran, merupakan lokasi produksi komponen rudal jarak jauh dan mengalami kerusakan signifikan.
Pangkalan militer Khojir, sekitar 20 km dari Parchin, juga mengalami kerusakan parah, terutama pada dua bangunan yang dikenal sebagai pusat infrastruktur terkait rudal balistik Iran.

Gambar: Situs Militer Khojir. (PBC via BBC)
Kilang minyak Abadan, kilang terbesar di Iran yang mampu memproduksi 500.000 barel minyak per hari, juga mengalami kerusakan pada unit penyimpanan. Meskipun belum dipastikan apakah memang karena serangan Israel atau tidak.

Gambar: Kilang Minyak Iran. (PBC Via BBC)
Pabrik mesin rudal dan pangkalan militer yang dioperasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) juga mengalami kerusakan besar. Pangkalan militer di Khuzestan dan Ilam yang berfungsi sebagai pusat logistik IRGC hancur akibat serangan presisi dari pesawat F-35I Adir.
Jumlah Korban dan Reaksi Publik
Laporan dari Iran menunjukkan bahwa lima orang tewas dalam serangan ini, termasuk empat perwira militer Iran dan satu warga sipil, Allahverdi Rahimpour.Dua di antaranya adalah perwira tinggi IRGC yang bertanggung jawab atas pertahanan misil di wilayah barat Iran. Selain korban jiwa, puluhan orang lainnya terluka, sebagian besar adalah personel militer di lokasi-lokasi yang diserang.
Pemerintah Iran mengecam serangan ini sebagai agresi dan pelanggaran kedaulatan, sementara Israel menyebutnya sebagai tindakan pertahanan diri.
Implikasi Strategis dan Dampak Jangka Panjang
Serangan Israel terhadap Iran pada Oktober 2024 mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur militer dan kemampuan pertahanan Iran.Kerusakan akibat serangan Israel tidak hanya berdampak langsung pada pertahanan Iran, tetapi juga memiliki implikasi jangka panjang bagi stabilitas kawasan.
Penghancuran pabrik bahan bakar padat dan fasilitas produksi misil membuat Iran kesulitan menjaga persediaan rudalnya, terutama rudal jarak jauh yang menjadi komponen penting pertahanan.
Meskipun Iran mencoba mengecilkan dampaknya, laporan dari berbagai sumber menyatakan bahwa Iran memerlukan waktu lama untuk memulihkan kembali kemampuan produksi rudal dan pertahanan udaranya.
Kerusakan pada fasilitas kunci seperti kompleks Parchin, pabrik bahan bakar padat, dan sistem pertahanan udara dapat memperlemah produksi misil-misil mereka.
Selain itu, kehancuran sistem pertahanan udara Iran seperti S-300, membuka peluang bagi Israel untuk melancarkan serangan berikutnya dengan risiko lebih rendah.
Baca Juga;
Iran Klaim Berhasil Halau Serangan Israel, Kerusakan Relatif Terbatas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News