Moqtada al-Sadr pimpin partainya untuk memenangkan pemilu di Irak. Foto: AFP
Moqtada al-Sadr pimpin partainya untuk memenangkan pemilu di Irak. Foto: AFP

Ulama Syiah Moqtada al-Sadr Menang Pemilu Irak

Fajar Nugraha • 12 Oktober 2021 08:26
Baghdad: Partai yang dipimpin ulama Muslim Syiah Moqtada al-Sadr menjadi pemenang terbesar dalam pemilihan umum di Irak pada Senin. Dia meningkatkan jumlah kursi yang dipegang di parlemen, berdasarkan hasil awal.
 
Sementara mantan perdana menteri Nouri al-Maliki tampaknya akan meraih kemenangan terbesar berikutnya di antara partai-partai Syiah, hasil awal menunjukkan.
 
Kelompok Syiah Irak telah mendominasi pemerintahan dan pembentukan pemerintah sejak invasi pimpinan AS tahun 2003 yang menggulingkan diktator Sunni Saddam Hussein. Jatuhnya Saddam telah melambungkan mayoritas Syiah dan Kurdi ke tampuk kekuasaan.

Pemilihan Minggu diadakan beberapa bulan lebih awal, sebagai tanggapan atas protes massa pada 2019 yang menggulingkan pemerintah dan menunjukkan kemarahan yang meluas terhadap para pemimpin politik, yang menurut banyak orang Irak telah memperkaya diri mereka sendiri dengan mengorbankan negara.
 
Tetapi rekor jumlah pemilih yang rendah menunjukkan bahwa pemungutan suara yang disebut sebagai kesempatan untuk merebut kendali dari elite penguasa tidak akan banyak membantu. Terutama untuk menggulingkan partai-partai agama sektarian yang berkuasa sejak 2003.
 
Hitungan berdasarkan hasil awal dari beberapa provinsi ditambah ibu kota Baghdad, diverifikasi oleh pejabat pemerintah setempat, menunjukkan Sadr telah memenangkan lebih dari 70 kursi. Jika dikonfirmasi, raihan itu dapat memberinya pengaruh yang cukup besar dalam membentuk pemerintahan.
 
Namun, kelompok Sadr hanyalah salah satu dari beberapa yang harus memasuki negosiasi untuk membentuk koalisi yang mampu mendominasi parlemen dan membentuk pemerintahan. Sedangkan periode pembentukan pemerintahan mungkin memakan waktu berminggu-minggu atau lebih lama.
 
Sadr menyiarkan pidato langsung di TV pemerintah yang mengklaim kemenangan dan menjanjikan pemerintahan nasionalis yang bebas dari campur tangan asing.
 
"Kami menyambut semua kedutaan yang tidak ikut campur dalam urusan internal Irak," kata Muqtada al-Sadr, seperti dikutip dari AFP, Selasa 12 Oktober 2021.
 
“Perayaan akan berlangsung di jalan-jalan tanpa senjata,” tegasnya.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan