Media pemerintah melaporkan kejadian ini sebagai serangan teroris. Meskipun ‘kekhalifahan’ ISIS jatuh pada 2019, kelompok itu terus melancarkan serangan mematikan dari tempat persembunyian di gurun Suriah, yang membentang dari pinggiran ibu kota Damaskus hingga perbatasan Irak.
“Sel-sel ISIS ‘menyerang sebuah bus militer’ di Gurun Palmyra. Kejadian ini membunuh 15 tentara dan melukai 18 lainnya,” kata yrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, seperti dikutip AFP, Senin 7 Maret 2022.
Kantor berita negara SANA telah melaporkan 13 tewas "termasuk petugas" dan 18 terluka dalam "serangan teroris" di sebuah bus militer pada Minggu sore.
Observatorium, yang mengandalkan jaringan sumber di seluruh negeri, mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat karena sebagian besar tentara "terluka parah".
ISIS tidak segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Kekerasan Minggu terjadi setelah tiga tentara rezim tewas Jumat di timur Palmyra ketika kendaraan yang mereka tumpangi diserang, Observatorium menambahkan.
“Sejauh tahun ini 61 tentara pro-rezim dan milisi yang berafiliasi dengan Iran telah tewas dalam serangan ISIS di gurun Suriah,” imbuh Observatorium.
Sekitar setengah juta orang telah tewas dan jutaan lainnya mengungsi sejak konflik Suriah meletus pada 2011, setelah protes nasional terhadap pemerintah ditanggapi dengan tindakan keras yang brutal.
Konflik ini meningkat menjadi perang yang menghancurkan yang menarik kekuatan regional dan internasional.
Pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi meledakkan dirinya pada awal Februari selama serangan oleh pasukan AS di rumahnya di wilayah barat laut Suriah, Idlib. Ini adalah benteng oposisi besar terakhir Suriah.
Serangan terbesar
Qurashi telah mengambil alih dengan ISIS yang dilemahkan oleh serangan bertahun-tahun oleh pasukan lokal yang didukung AS dan hilangnya "kekhalifahan" yang diproklamirkan sendiri di Suriah dan Irak utara.ISIS memerintah dengan brutal atas "kekhalifahan" yang telah diproklamirkan pada 2014.
Kota kuno Palmyra yang megah, sebuah situs Warisan Dunia, menjadi tempat eksekusi publik, di mana ISIS juga meledakkan monumen kuno dan menjarah harta lainnya.
Pada Januari, para militan ISIS melancarkan serangan terbesar mereka selama bertahun-tahun, menyerang sebuah penjara di kota Hasakeh, Suriah timur laut yang dikuasai Kurdi, yang bertujuan untuk membebaskan sesama jihadis.
“Hampir seminggu pertempuran sengit menewaskan lebih dari 370 orang,” menurut Observatorium.
Sebelumnya pada Januari, sembilan tentara Suriah dan pejuang sekutu tewas dalam serangan terhadap konvoi militer di timur Suriah. Sementara pada November tahun lalu, Observatorium mengatakan serangan Suriah timur lainnya menyebabkan seorang jenderal dan empat tentara tewas.
“Sebanyak dua bom yang dipasang di sebuah bus tentara di pusat Damaskus menewaskan 14 orang pada Oktober tahun lalu,” SANA melaporkan.
Itu adalah serangan paling mematikan di ibu kota sejak pengeboman yang diklaim oleh ISIS menargetkan Istana Keadilan pada Maret 2017, menewaskan sedikitnya 30 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News