Alat berat membersihkan puing bangunan di Beit Lahia, Jalur Gaza, 14 Juli 2021. (MOHAMMED ABED / AFP)
Alat berat membersihkan puing bangunan di Beit Lahia, Jalur Gaza, 14 Juli 2021. (MOHAMMED ABED / AFP)

Menlu Israel Ajukan Proposal Perbaikan Kehidupan Warga di Jalur Gaza

Willy Haryono • 13 September 2021 12:55
Tel Aviv: Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengajukan proposal rencana perbaikan kehidupan masyarakat Palestina di Jalur Gaza. Sebagai gantinya, Lapid ingin agar kelompok Hamas berhenti meluncurkan serangan ke Israel.
 
Ia menegaskan proposalnya ini merupakan salah satu upaya dalam "menghentikan siklus kekerasan tanpa akhir" antara Israel dan Hamas.
 
Rencana Lapid, meliputi proyek infrastruktur dan lapangan pekerjaan, juga bertujuan memperlihatkan kepada masyarakat Palestina di Jalur Gaza bahwa operasi kekerasan Hamas terhadap Israel merupakan penyebab mengapa "mereka tetap hidup di bawah garis kemiskinan" hingga saat ini.

Baca:  PBB Akan Salurkan Bantuan Uang untuk Keluarga Gaza Senin Ini
 
Lapid menegaskan proposal ini ditujukan kepada masyarakat Gaza, bukan Hamas. "Israel tidak bernegosiasi dengan organisasi teror yang ingin menghancurkan kami," tegasnya, dikutip dari laman AFP, Minggu, 12 September 2021.
 
Ia mengakui bahwa rencananya ini merupakan langkah pribadi dan belum menjadi kebijakan resmi dari pemerintahan koalisi delapan partai Israel. Namun ia mengklaim rencananya tersebut sudah didukung Perdana Menteri Naftali Bennett.
 
Dalam fase pertama rencana Lapid, sejumlah infrastruktur penting di Gaza akan menerima perbaikan dan pengembangan.
 
 

"Sistem kelistrikan akan diperbaiki, jaringan gas akan dikoneksikan, perusahaan penyulingan air akan dibangun, fasilitas-fasilitas medis akan didirikan," sebut Lapid dalam pidato di Reichman University di Herzliya.
 
"Renovasi perumahan dan infrastruktur transportasi juga akan dilakukan," sambungnya.
 
Sebagai ganti dari proyek tersebut, lanjut Lapid, Hamas harus menyepakati "masa damai" untuk periode jangka panjang. Ia menekankan komunitas internasional akan turut berperan dalam proposal ini, terutama negara Mesir.
 
"Segala pelanggaran yang dilakukan Hamas akan menunda atau menghentikan proses pembangunan," tegas Lapid.
 
Jika fase pertama berjalan lancar, Lapid optimistis mampu membangun sebuah pulau buatan di lepas pantai Gaza. Nantinya di area tersebut akan dibangun sebuah pelabuhan yang menjadi penghubung antara Jalur Gaza dan Tepi Barat.
 
Lapid mengaku telah menyodorkan rencananya ini ke "sejumlah mitra di negara Barat" dan juga Amerika Serikat, Rusia, serta Uni Eropa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan