"Sistem kelistrikan akan diperbaiki, jaringan gas akan dikoneksikan, perusahaan penyulingan air akan dibangun, fasilitas-fasilitas medis akan didirikan," sebut Lapid dalam pidato di Reichman University di Herzliya.
"Renovasi perumahan dan infrastruktur transportasi juga akan dilakukan," sambungnya.
Sebagai ganti dari proyek tersebut, lanjut Lapid, Hamas harus menyepakati "masa damai" untuk periode jangka panjang. Ia menekankan komunitas internasional akan turut berperan dalam proposal ini, terutama negara Mesir.
"Segala pelanggaran yang dilakukan Hamas akan menunda atau menghentikan proses pembangunan," tegas Lapid.
Jika fase pertama berjalan lancar, Lapid optimistis mampu membangun sebuah pulau buatan di lepas pantai Gaza. Nantinya di area tersebut akan dibangun sebuah pelabuhan yang menjadi penghubung antara Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Lapid mengaku telah menyodorkan rencananya ini ke "sejumlah mitra di negara Barat" dan juga Amerika Serikat, Rusia, serta Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News