Sehari sebelumnya Taliban telah mengumumkan bahwa semua staf -,termasuk karyawan wanita,- telah diminta untuk kembali ke kantor mereka ketika pemerintah baru mencoba untuk memulai infrastruktur negara yang gagal.
Hanif mengatakan dia pertama kali mengajukan paspor empat bulan lalu, tetapi hanya berhasil menyelesaikan aplikasi pada hari Rabu dan akan mengumpulkan dokumen dalam beberapa hari.
Mantan penerjemah itu mengatakan, dia memiliki Visa Imigran Khusus (SIV) untuk Amerika Serikat dan berencana pindah ke sana bersama istri dan dua anaknya.
Dia mengatakan dia pertama kali mencoba meninggalkan Afghanistan selama operasi evakuasi pimpinan AS yang kacau pada Agustus, tetapi tidak bisa masuk ke bandara Kabul.
"Ketika Taliban mengambil alih negara, terutama ibu kota, semua orang mencoba pergi ke bandara," katanya kepada AFP di luar kantor paspor, sambil memegang dokumennya.
"Saya mendapat email dan telepon dari mentor saya juga untuk membawa saya ke bandara, jadi saya pergi ke sana. Ada banyak orang," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id