"Presiden Biden dan Perdana Menteri Netanyahu membahas kemajuan masa depan dari perjanjian perdamaian, ancaman Iran dan tantangan regional, dan setuju untuk melanjutkan dialog merekam,” sebut kantor Perdana Menteri Israel.
Panggilan dengan Netanyahu datang sehari setelah Psaki mengatakan bahwa AS berencana untuk "mengkalibrasi ulang" hubungannya dengan Arab Saudi, kekuatan yang sangat berpengaruh di wilayah tersebut.
Pada awal 2020, Biden bersumpah untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Arab Saudi daripada Trump. Selama memimpin, Trump enggan mengkritik kerajaan tersebut atas pelanggaran hak asasi manusianya.
Belum jelas bagaimana hubungan Netanyahu dengan Biden akan dibandingkan dengan Trump. Pemimpin Israel itu memuji keputusan Trump untuk menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran era Obama, yang menurut Biden akan direngkuh kembali oleh Negeri Paman Sam.
Pemerintahan Biden juga telah mengambil langkah-langkah untuk memulihkan hubungan dengan Palestina setelah mereka memutuskan hubungan dengan Israel dan AS di bawah Trump.
Sementara Jen Psaki mengatakan Jumat lalu, tidak adanya panggilan telepon adalah "bukan pengabaian yang disengaja", tetapi karena pemerintahan baru sedang mengatur dan menjalankannya, karena dia menghadapi pertanyaan yang semakin bermusuhan tentang hal itu dari pers yang biasanya bersahabat.
Seorang mantan konsul Israel di New York menafsirkan kurangnya panggilan sebagai "tanda ketidaksenangan yang jelas" dari pemerintahan Biden. Dia mencatat bahwa Partai Demokrat telah menganggap Netanyahu sebagai "hampir menjadi anggota pemegang kartu anggota dari Partai Republik."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News