Tel Aviv: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon panjang pada Rabu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Hal ini disampaikan oleh pemimpin Israel itu dalam sebuah pernyataan.
“Percakapan sangat hangat dan ramah dan berlanjut selama kurang lebih satu jam,” kata pernyataan Netanyahu, NBC News melaporkan, Kamis 19 Februari 2021.
“Biden memberi selamat kepadanya atas kepemimpinannya dalam perang melawan covid-19 di Israel dan kami bertukar pandangan tentang cara memerangi virus,” imbuh Netanyahu.
Namun Gedung Putih mengatakan pembicaraan pada hari itu tidak menyebutkan isu virus tersebut, tetapi menyebutkan Biden telah "menegaskan sejarah pribadinya tentang komitmen teguh terhadap keamanan Israel dan menyampaikan niatnya untuk memperkuat semua aspek kemitraan AS-Israel, termasuk kerja sama pertahanan yang kuat.”
“Presiden AS juga menyatakan dukungan untuk normalisasi hubungan baru-baru ini antara Israel dan negara-negara di dunia Arab dan Muslim," sebut Netanyahu.
Hal tersebut mengacu pada Abraham Accord yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Trump tahun lalu. Netanyahu membagikan pernyataan itu dalam sepasang tweet yang ditulis dalam bahasa Ibrani, bersama dengan foto perdana menteri yang tersenyum memegang telepon di telinganya.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Selasa bahwa Netanyahu akan menjadi pemimpin Timur Tengah pertama yang akan diajak bicara Biden sebagai presiden.
Seruan itu menandakan bahwa pemerintahan AS yang baru bertujuan untuk mempertahankan hubungan dekat dengan Israel yang diperkuat selama kepresidenan Donald Trump.
Pernyataan Netanyahu mengatakan bahwa dia dan Biden "mencatat hubungan pribadi lama mereka dan mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama untuk terus memperkuat aliansi yang kokoh antara Israel dan AS".
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan
