Dilansir dari laman Reuters, PHK itu akan memotong sebesar 4% dari total tenaga kerja AlShaya Group yang berjumlah hampir 50.000 orang. Mayoritas pekerja berada di waralaba Starbucks di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan aksi boikot anti Israel ini telah menyebabkan kondisi perdagangan yang sulit bagi perusahaan.
Baca juga: CEO McDonald's Sambat Bisnisnya Lesu akibat Aksi Boikot Israel |
“Sebagai akibat dari kondisi perdagangan yang terus menantang selama enam bulan terakhir, kami mengambil keputusan yang menyedihkan dan sangat sulit untuk mengurangi jumlah rekan kerja di toko Starbucks kami,” kata AlShaya dalam keterangannya.
AlShaya mengatakan bahwa mereka akan tetap mendukung para karyawan yang terdampak dari bisnis tersebut serta Starbucks akan tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan AlShaya untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang di wilayah penting ini.
Baca juga: Jangan Asal Pilih! Ini 21 Produk Kurma Asal Israel yang Masuk Daftar Boikot |
"Starbucks tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan AlShaya untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang di wilayah yang penting ini," tambah juru bicara Starbucks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News