
Regu penyelamat masih terus melakukan penggalian. Foto: AFP
Kantor berita MAP Maroko mengatakan bahwa para ahli topografi telah dipanggil untuk membantu. Berbicara kepada televisi lokal 2M, Temrani mengatakan, tim penyelamat hanya tinggal dua meter lagi untuk menggali pada Sabtu untuk mencapai lubang tempat bocah itu terperangkap.
"Para penggali menemukan batu keras dalam perjalanan mereka, dan karena itu sangat berhati-hati untuk menghindari tanah longsor atau retakan," ujar Temrani.
“Butuh waktu sekitar lima jam untuk menyingkirkan batu itu karena penggaliannya lambat dan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari retakan di lubang dari bawah. Jika ada retakan tentu dapat mengancam nyawa anak itu serta para petugas penyelamat,” imbuh Temrani.
Pekerjaan menjadi sangat sulit karena kekhawatiran bahwa tanah di sekitar sumur bisa runtuh di Rayan. Staf medis, termasuk spesialis dalam resusitasi, berada di lokasi untuk merawat Rayan begitu dia ditarik keluar, dengan helikopter yang bersiaga untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.
Orang tua Rayan yang putus asa telah bergabung dengan ratusan penduduk desa yang berkumpul untuk menyaksikan operasi penyelamatan.
Ighran adalah rumah bagi sekitar 500 orang dan dihiasi dengan sumur dalam. Banyak dari sumur itu digunakan untuk mengairi tanaman ganja yang merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak orang di Pegunungan Rif yang miskin, terpencil dan gersang.
Sebagian besar memiliki penutup pelindung dan keadaan pasti bagaimana Rayan jatuh di sumur tidak jelas. Ayahnya Khalid Agoram mengatakan, kepada penyiar lokal bahwa dia telah mencari putranya selama berjam-jam sebelum menemukan bahwa dia telah jatuh ke dalam sumur.
Secara nasional, warga Maroko telah menyampaikan simpati mereka kepada keluarga anak muda itu melalui media sosial dengan menggunakan tagar #SaveRayan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News