“Pemerintah Israel menggunakan kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan di Jalur Gaza yang diduduki. Ini merupakan kejahatan perang,” sebut dakwaan kelompok yang bermarkas di New York itu dalam sebuah laporan, seperti dikutip AFP.
Baca: HRW: Israel Gunakan 'Kelaparan' sebagai Senjata Perang di Gaza. |
“Pasukan Israel dengan sengaja menghalangi pengiriman air, makanan dan bahan bakar. Sementara dengan sengaja menghalangi bantuan kemanusiaan, tampaknya menghancurkan wilayah pertanian, dan merampas benda-benda yang sangat diperlukan oleh penduduk sipil untuk kelangsungan hidup mereka,” tambah pernyataan HRW.
Pemerintah Israel membalas HRW dengan menuduhnya sebagai "organisasi anti-Semit dan anti-Israel". Seperti layaknya semua pihak yang berseberangan dengan mereka, Israel akan selalu menyebutnya anti-semit.

Anak-anak di Gaza kekurangan makanan. Foto: AFP
“Human Rights Watch tidak mengutuk serangan terhadap warga Israel dan pembantaian 7 Oktober dan tidak memiliki dasar moral untuk membicarakan apa yang terjadi di Gaza, jika mereka menutup mata terhadap penderitaan dan hak asasi warga Israel,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat.
Perang Gaza yang paling mematikan dimulai dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hamas pada 7 Oktober, ketika kelompok tersebut menewaskan 1.139 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang, menurut angka terbaru Israel.
Baca: Miris! Warga Palestina Kelaparan di Gaza, Ada yang Belum Makan 3 Hari. |
Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Setelah berbulan-bulan terjadi pengeboman dan pertempuran sengit, sebagian besar penduduk Gaza terpaksa mengungsi dan masyarakat bergulat dengan kekurangan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.
Israel pada Jumat 15 Desember 2023 menyetujui pengiriman bantuan ‘sementara’ yang sangat dibutuhkan ke Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom.
Konvoi bantuan kemanusiaan memasuki Gaza melalui penyeberangan pada Minggu, yang pertama sejak Israel menyetujui langkah tersebut, kata seorang pejabat Bulan Sabit Merah Mesir. Diketahui sebanyak 79 truk mulai masuk hari ini.
Baca: Miris! Warga Palestina Kelaparan di Gaza, Ada yang Belum Makan 3 Hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News