Dilansir dari CNN, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dia ditembak di kepala dengan peluru tajam, dan mengkonfirmasi kematiannya tak lama kemudian. Produser Shireen Abu Akleh, Ali Al-Samudi, juga tertembak dan dalam kondisi stabil.
Keadaan seputar kematian wanita keturunan Palestina-Amerika itu tidak jelas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pihak Al Jazeera menuduh pasukan keamanan Israel sengaja menargetkan dan membunuh Shireen Abu Akleh dan meminta masyarakat internasional untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban Israel.
"Tentara Israel menembak kami. Tidak ada pria bersenjata Palestina di tempat itu," tutur dia.

Para pelayat, termasuk para jurnalis, menangis di sebelah jenazah reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Foto: CNN?
Kesaksian saat jurnalis Al Jazeera ditembak
Seorang jurnalis yang meliput operasi Israel di Jenin bersama koresponden Al Jazeera yang terbunuh mengatakan kepada CNN bahwa Shireen Abu Akleh dan jurnalis lainnya telah memperkenalkan diri kepada pasukan Israel sebelum mereka ditembak.Shireen Abu Akleh mengenakan helm dan rompi antipeluru, dengan tulisan "pers" jelas di atasnya, ketika dia ditembak.
"Saya melihat Shireen di tanah. Kami mencoba menyelamatkan Shireen dan kami tidak bisa," ucap jurnalis Mujahed al-Saadi.
Baca: Wartawan Al Jazeera Ditembak Mati Pasukan Israel di Tepi Barat
Ia menyatakan Shireen Abu Akleh memang menjadi target dimana wanita itu terluka di bawah telinga.
"Shireen jatuh saat dia mengenakan (perlengkapan) pers dan bahkan dengan itu orang-orang yang mencoba menyelamatkannya tertembak, penargetannya jelas terhadap Shireen dan melawan kami sebagai tim jurnalistik," beber Mujahed al-Saadi.