Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa wilayah Dataran Tinggi Golan adalah bagian dari negaranya. Ini menjadi balasan dari ucapan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken yang meremehkan klaim Israel atas wilayah Suriah itu.
Netanyahu mengatakan wilayah Dataran Tinggi Golan,"telah dan akan terus menjadi bagian dari Negara Israel".
Berbicara kepada wartawan selama kunjungan ke Zarzir, sebuah kota Palestina di utara Israel pada Selasa, Netanyahu menolak gagasan bahwa kedaulatan Israel di wilayah Suriah akan dilepaskan.
“Dengan kesepakatan atau tanpa kesepakatan, kami tidak akan meninggalkan Golan. Itu akan tetap berada di bawah kedaulatan Negara Israel,” tegas Netanyahu, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis 11 Februari 2021.
Ketika ditanya tentang wilayah yang diperebutkan selama wawancara CNN pada Senin, Menteri Luar Negeri Blinken mengatakan bahwa meskipun pengakuan mantan Presiden Donald Trump atas Dataran Tinggi Golan sebagai Israel, ke depannya, kebijakan AS mengenai daerah tersebut akan bergantung pada situasi regional dan masa depan. Presiden Suriah Bashar al-Assad berkuasa di sana.
"Mengesampingkan legalitas sebagai masalah praktis, Golan sangat penting bagi keamanan Israel. Selama Assad berkuasa di Suriah, selama Iran hadir di Suriah, kelompok milisi yang didukung oleh Iran, rezim Assad itu sendiri - semua ini menimbulkan ancaman keamanan yang signifikan bagi Israel," kata Blinken.
"Pertanyaan hukum adalah sesuatu yang lain. Dan seiring waktu, jika situasinya berubah di Suriah, itu adalah sesuatu yang akan kami lihat," lanjut Menlu Blinken.
Dataran Tinggi Golan secara resmi diakui sebagai bagian dari Suriah ketika negara itu memperoleh kemerdekaan pada 1944 - bertahun-tahun sebelum Negara Israel didirikan.
Sebuah dataran tinggi strategis yang mengangkangi Israel dan Suriah dan menghadap ke Lebanon selatan, wilayah yang kaya sumber daya itu direbut oleh Israel selama perang Timur Tengah tahun 1967 dan kemudian dianeksasi.
Meskipun terjadi banyak perang, klaim, dan kontra-klaim, langkah tersebut tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan