Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

Kedutaan Besar AS di Irak Jadi Target Serangan Roket

Willy Haryono • 23 Februari 2021 06:16
Baghdad: Sebuah roket ditembakkan pada Senin 22 Februari 2021 menargetkan zona keamanan tinggi di ibu kota Irak, Baghdad. Wilayah yang menjadi incaran merupakan area Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS).
 
Serangan itu adalah yang ketiga dalam seminggu yang menargetkan instalasi diplomatik, militer atau komersial Barat di seluruh Irak setelah berbulan-bulan relatif tenang.
 
“Setidaknya dua roket menghantam dalam perimeter Zona Hijau, tempat Kedutaan Besar Amerika Serikat dan asing lainnya bertempat,” menurut pernyataan oleh dinas keamanan Irak, seperti dikutip AFP, Selasa 23 Februari 2021.

Sebuah sumber keamanan di Zona Hijau mengatakan sistem pertahanan anti-roket C-RAM yang dikerahkan di Kedubes AS tidak menembak karena roket tidak diproyeksikan untuk mendarat di dalam kompleks diplomatik.
 
Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada AFP setidaknya satu roket menghantam markas besar Dinas Keamanan Nasional Irak di dekat misi diplomatik AS, merusak beberapa mobil yang diparkir di sana.
 
Koalisi pimpinan AS yang dikerahkan di Irak sejak 2014 untuk membantu pasukan lokal memerangi militan juga mengoperasikan pangkalan di dekat kedutaan Amerika.
 
"Koalisi melaporkan tidak ada kerusakan atau cedera," ucap Juru Bicara Koalisi Wayne Marotto di Twitter.
 
“Setidaknya satu roket lainnya jatuh ke daerah pemukiman terdekat di Harithiya,” sebut pihak militer.
 
Seorang penduduk daerah itu mengatakan kepada AFP bahwa roket itu merusak kompleks parkir bertingkat hanya beberapa meter dari rumahnya.
 
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi militer mengatakan telah menemukan landasan peluncuran di distrik utara Baghdad.

Serangan Erbil

Serangan itu terjadi satu minggu setelah lebih dari selusin roket menargetkan kompleks militer di bandara Erbil di Irak utara, yang menampung pasukan asing dari koalisi pimpinan AS.
 

 

Dua orang tewas, termasuk satu kontraktor asing yang bermarkas di bandara, yang meninggal seketika, dan seorang warga sipil, yang meninggal karena luka-lukanya pada Senin.
 
Baca: Roket Hantam Bandara di Irak, Seorang Pekerja AS Dilaporkan Tewas.
 
Pada Sabtu, gelombang roket lain menghantam pangkalan udara Al-Balad di utara Baghdad. Serangan menghantam tempat Irak menyimpan sebagian besar F-16 yang telah dibeli dari AS dalam beberapa tahun terakhir.
 
Sumber keamanan mengatakan setidaknya satu kontraktor lokal untuk Sallyport, perusahaan AS yang memelihara pesawat, terluka. Serangan tersebut biasanya diklaim oleh kelompok bayangan yang menurut pejabat Irak dan AS sebagai ‘tabir asap’ bagi faksi garis keras pro-Iran di Irak.
 
Washington mengatakan pada Senin bahwa mereka akan meminta pertanggungjawaban Iran setelah serangan terbaru, tetapi bersikeras itu tidak akan ditarik ke dalam eskalasi.
 
Juru Bicara Kepartemen Luar Negeri Ned Price mengatakan AS "marah" oleh serangan baru-baru ini di Irak, menambahkan akan "meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan proksi yang menyerang Amerika".
 
"Apa yang tidak akan kami lakukan adalah menyerang dan mengambil risiko eskalasi yang terjadi di tangan Iran dan berkontribusi pada upaya mereka untuk lebih mengguncang Irak," kata Price kepada wartawan.
 
Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi telah berjanji untuk menghentikan serangan roket, tetapi berjuang untuk meminta pertanggungjawaban kelompok-kelompok itu, membuat marah AS.
 
Pada Oktober, AS mengancam akan menutup kedutaan besarnya di Baghdad jika serangan tidak berhenti, sehingga kelompok garis keras setuju untuk gencatan senjata tanpa batas. Ada beberapa pelanggaran intermiten sejak itu, tetapi minggu terakhir ini terjadi serangan terbanyak dalam beberapa bulan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan