"Saya tunawisma dan sangat rentan. Jika saya tidak menghasilkan cukup uang, dia akan memperkosa saya dan memukuli saya dan menjatuhkan saya," katanya.
"Saya tidak meminta untuk menempatkan video itu di sana, saya tidak ingin mereka dipasang di sana dan itu tidak seharusnya terjadi. Ada saat-saat saya ingin bunuh diri. Saya sangat tertekan dan saya menderita PTSD (gangguan stres pascatrauma) dari semua ini,” ujar korban.
"Saya merasa sangat emosional karena ini sudah lama datang. Saya ingin mereka bertanggung jawab, karena ini adalah kehidupan perempuan,” tuntutnya.
Tim hukum yang mewakili 34 wanita tersebut dipimpin oleh pengacara Michael Bowe, yang mewakili mantan Presiden AS Donald Trump selama penyelidikan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan 2016.
“(Kasus) ini telah disembunyikan di depan mata. Anda lolos begitu saja sampai mata dunia tertuju padamu, dan Anda tidak punya jawaban. Saya pikir itu lebih besar dari gerakan 'Me Too', ini lebih serius,” ucap Bowe.
"Anda memiliki segelintir pria yang menghasilkan banyak uang dengan mengeksploitasi Tuhan dan tidak berapa ratus ribu wanita (menjadi korban),” pungkas Bowe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id