Spanduk menyambut calon jemaah, termasuk pengunjung internasional pertama sejak 2019. Sementara pasukan keamanan bersenjata berpatroli di kota kuno, tempat kelahiran Nabi Muhammad.
"Ini adalah sukacita murni," kata seorang warga Sudan Abdel Qader Kheder kepada AFP di Mekkah, menjelang ibadah yang diperkirakan akan dimulai pada Rabu 6 Juli 2022.
"Aku hampir tidak percaya aku di sini. Aku menikmati setiap saat,” ujar Kheder, dikutip dari AFP, Senin 4 Juli 2022.
| Baca: Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah. |
Satu juta orang, termasuk 850.000 dari luar negeri, diizinkan untuk melaksanakan haji tahun ini. Mereka menjalankan rukun Islam bagi umat Muslim yang mampu.
Setidaknya ibadah ini dilakukan sekali-setelah dua tahun jumlah yang dibatasi secara drastis karena pandemi.
“Setidaknya 650.000 peziarah luar negeri telah tiba sejauh ini di Arab Saudi,” kata pihak berwenang pada Minggu.
Pada 2019, sekitar 2,5 juta orang ambil bagian dalam ritual, yang termasuk mengitari Ka’kbah, kubus hitam yang mengesankan di masjid besar Mekkah, berkumpul di Gurun Arafat dan "melempari iblis" di Mina.
Tahun berikutnya, orang asing dilarang dan para penyembah dibatasi hanya 10.000, naik menjadi 60.000 warga dan penduduk Arab Saudi yang sepenuhnya divaksinasi pada tahun 2021. Langkah tersebut dilakukan untuk menghentikan haji berubah menjadi penyebar super global covid-19.
Satu juta peziarah yang divaksinasi di bawah usia 65 tahun akan menjalani ibadah dalam kondisi sanitasi yang ketat. Masjidil Haram, situs paling suci dalam Islam, digosok dan didisinfeksi 10 kali sehari.
Ritual telah melihat banyak bencana, termasuk kasus 2015 yang menewaskan hingga 2.300 orang dan serangan 1979 oleh ratusan pria bersenjata yang menewaskan 153 orang.
Wanita tanpa pendamping
Ibadah haji yang menjadi salah satu dari lima rukun Islam, adalah sumber prestise yang kuat untuk kerajaan yang konservatif dan penguasa de facto, putra mahkota Mohammed Bin Salman. Dia baru saja kembali dari hutan belantara diplomatik.Beberapa hari setelah puncak haji, Pangeran Mohammed akan menyambut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang disertai lonjakan harga minyak dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina. Biden telah mengingkari janji untuk mengubah Arab Saudi menjadi ‘paria’ (negara terisolir) terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh agen Arab Saudi pada 2018.
Haji, yang harganya setidaknya USD5.000 atau sekitar Rp75 juta per orang, adalah pemintal uang untuk pengekspor minyak terbesar di dunia. Haji menghasilkan keuntungan bagi Arab Saudi sekitar USD12 miliar atau sekitar Rp180 triliun per tahun bersama dengan ibadah lainnya yakni Umrah.
| Baca: Jelang Puncak Haji, Jemaah Indonesia Diimbau Fokus Jaga Stamina. |
Ini juga merupakan kesempatan untuk memamerkan negara yang mengalami transformasi cepat, sambil tetap menarik keluhan rutin tentang pelanggaran hak asasi manusia dan batasan kebebasan pribadi.
Arab Saudi -,yang telah di bawah reformasi baru-baru ini mengizinkan pesta rave di Riyadh dan pantai-pantai gender campuran di Jeddah,- sekarang juga memungkinkan perempuan untuk menghadiri haji tanpa ditemani oleh kerabat laki-laki. Ini adalah persyaratan yang dibatalkan tahun lalu.
Ketenangan
Masker tidak lagi wajib di sebagian besar ruang tertutup di Arab Saudi tetapi wajib digunakan di Masjidil Haram. Calon jemaah dari luar negeri harus menyerahkan hasil tes PCR negatif. Sementara pembersihan terhadap Masjidil Haram akan dilakukan berkala.“Masjidil Haram akan dicuci 10 kali sehari oleh lebih dari 4.000 pekerja pria dan wanita. Pembersihan dilakukan dengan lebih dari 130.000 liter desinfektan yang digunakan setiap kali,” kata pihak berwenang.
Sejak awal pandemi, Arab Saudi telah mencatat lebih dari 795.000 kasus covid-19. 9.000 di antaranya fatal, dalam populasi sekitar 34 juta.
Selain dari covid-19, tantangan lain adalah matahari yang terik di salah satu daerah terpanas dan paling kering di dunia, yang menjadi lebih ekstrem melalui efek perubahan iklim.
Meskipun musim panas baru saja dimulai, suhu telah mencapai 50 derajat Celcius di beberapa bagian Arab Saudi.
Tetapi bagi calon jemaah Irak Ahmed Abdul-Hassan al-Fatlawi, cuaca panas adalah hal terakhir yang dia pikirkan saat berada di Mekah.
"Saya berusia 60 tahun, jadi itu normal jika saya lelah secara fisik karena cuaca yang panas. Tetapi saya dalam keadaan ketenangan, dan hanya itu yang penting bagi saya," pungkasnya kepada AFP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id