Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Diduga Jadi Pusat Transit Narkoba, Turki Disorot

M Sholahadhin Azhar • 24 April 2022 23:07
Ankara: Turki menjadi sorotan dunia lantaran dugaan pusat transit narkoba jaringan internasional. Mengutip media Jerman Frankfurter Rundschau pada Sabtu, 23 April 2022, dugaan tersebut muncul lantaran pengawasan yang lemah dan kemungkinan adanya oknum pemerintah yang terlibat.
 
Polisi dilaporkan menggeledah kontainer di Pelabuhan Malta dan menyita 800 kilogram (kg) kokain senilai 108 juta Euro atau Rp 1,7 triliun pada awal April 2022. Kontainer itu hendak menuju ke Pelabuhan Mersin di Turki.
 
Penjaga Pantai Spanyol menggerebek kapal nelayan dekat Kepulauan Canary dan menyita 2,9 ton kokain pada 13 April 2022. Nilai kokain sitaan tersebut mencapai 72 juta Euro atau Rp1,2 triliun. Sebanyak empat dari lima awak kapal tersebut merupakan warga negara Turki. 

Baca: Hong Kong Sita Paket Sabu Seberat 700 Kg dari Meksiko
 
United Nations Office on Drugs and Crime (UNDC) atau Kantor PBB untuk urusan narkoba dan kejahatan mengamini hal itu. Turki disinyalir telah lama menjadi rute perdagangan narkoba utama antara Afghanistan dan negara-negara Eropa barat pada 2020-2021.
 
"Namun, penyitaan selama setahun terakhir menunjukkan pedagang Turki memperoleh bagian yang lebih besar dari pasar kokain Eropa, dengan Turki sebagian besar digunakan sebagai negara transit kokain,” kata Antoine Vella, seorang peneliti UNODC, kepada Deutsche Welle (DW).
 
Kasus narkoba dalam skala besar juga pernah terjadi pada 20 Juni 2022. Sebanyak lima ton kokain senilai USD265 juta disita di Pelabuhan Buenaventura, Kolombia. Kementerian Pertahanan Kolombia secara resmi mengumumkan obat-obatan terlarang itu sedang dalam perjalanan ke Turki.
 
Pada Agustus 2021, sebuah jet pribadi Turki digeledah di Brasil. Pesawat itu seharusnya terbang dari São Paulo ke Brussels dan memuat sekitar 1,3 ton kokain. Pesawat itu terdaftar di perusahaan Turki ACM Air.
 
Kasus ini menjadi sorotan di Turki karena sebelumnya moda udara itu melayani Presiden Recep Tayyip Erdogan. Jet itu telah disita dan digunakan Kepolisian Brasil.
 
 

Mantan bos gangster Turki, Sedat Peker, yang melarikan diri ke Dubai, menyatakan di Twitter-nya dan dalam video di YouTube bahwa Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu terlibat dalam perdagangan narkoba. Dia merilis foto-foto Suleyman Soylu dan putranya bersama pengedar narkoba.
 
Sedat Peker sebelumnya adalah loyalis Erdogan sampai dua tahun lalu hubungan mereka berubah. Padahal, setelah upaya kudeta pada 2016 yang gagal, mantan bos mafia itu mengancam akan menggantung lawan Erdogan di lampu jalan jika presiden Turki terbunuh.
 
Salim Cevik dari Pusat Studi Turki Terapan (CATS) di Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan (Stiftung Wissenschaft und Politik) melihat Turki berada di jalur yang berbahaya.
 
"Turki telah menjadi bagian dari perdagangan kokain di seluruh dunia dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu layak mendapat perhatian khusus. Hampir tidak ada bos mafia yang tidak berbagi foto dengan Soylu," kata Salim.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan