Politico mengatakan,Marks telah diberitahu tentang ancaman terhadapnya, yang dilaporkan melibatkan kedutaan besar Iran di Afrika Selatan.
“Para pejabat AS telah mengetahui ancaman umum terhadap Marks sejak musim semi, tetapi ancaman itu menjadi lebih spesifik dalam beberapa pekan terakhir,” sebut laporan Politico.
“Iran menjalankan operasi rahasia di Afrika Selatan dan Marks mungkin lebih rentan daripada utusan di negara lain, di mana AS memiliki koordinasi keamanan yang lebih baik dengan otoritas lokal,” imbuh laporan tersebut.
Serangan terhadap Soleimani memperburuk ketegangan yang sudah tinggi antara AS dan Iran yang terus meningkat sejak Trump menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015. Perjanjian tersebut, yang dinegosiasikan di bawah pemerintahan AS di bawah Barack Obama, telah memberlakukan pembatasan pada program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.
AS sejak itu memberlakukan sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran, termasuk industri minyak dan gasnya yang vital. Sanksi mendorong negara itu ke dalam krisis ekonomi yang telah memicu beberapa gelombang protes sporadis.
Tindakan terbuka oleh Iran terhadap AS akan menjadi penyimpangan yang signifikan dari metode biasa Iran yang di masa lalu lebih suka menggunakan proxy regional untuk menjalankan rencananya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News