Pengungsi Afghanistan yang menumpang pesawat militer untuk keluar dari negara yang dikuasai Taliban. Foto: AFP
Pengungsi Afghanistan yang menumpang pesawat militer untuk keluar dari negara yang dikuasai Taliban. Foto: AFP

Buru-Buru Evakuasi dari Taliban

Marcheilla Ariesta • 30 Agustus 2021 10:10

 
Pada Jumat lalu, AS meluncurkan serangan pertama mereka ke ISIS-K. Dengan pesawat tanpa awak, Negeri Paman Sam menembak mati dua anggota ISIS-K yang disebut sebagai perencana dan fasilitator serangan ke bandara Kabul.
 
Presiden AS, Joe Biden menegaskan, itu bukan serangan terakhir mereka.

"Serangan tersebut bukan yang terakhir dari kami. Kami akan terus memburu mereka yang bertanggung jawab atas serangan mengerikan di Kabul. Mereka akan menanggung akibatnya," ujar Joe Biden, Sabtu, 28 Agustus 2021.
 
Joe Biden tidak hanya menegaskan bahwa bakal ada serangan lanjutan ke ISIS-K, namun juga memperingatkan bahwa ISIS-K berpotensi menyerang bandara Kabul lagi. Menurut laporan intelijen terbaru yang ia terima, ISIS-K akan menyerang dalam waktu 24-36 jam ke depan. Dengan kata lain, Minggu atau Senin pekan depan.

Negara-negara Akhiri Evakuasi

Sekali lagi, gara-gara serangan bom ISIS-K ini, banyak negara buru-buru menyudahi evakuasi. Akibatnya, banyak yang ketinggalan, tidak sempat ikut dievakuasi.
 
Sebut saja Inggris, Prancis, dan kemudian Spanyol. Pada Jumat lalu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan negaranya akan melakukan evakuasi terakhir untuk membantu orang-orang melarikan diri dari Taliban. Ia menyesalkan tidak semua orang dapat dievakuasi.
 
"Fakta yang menyedihkan adalah tidak semua orang akan keluar," kata Wallace.
 
Ia menegaskan, tidak ada orang lagi yang akan dipanggil untuk ke bandara Kabul. Wallace menambahkan, Inggris telah menutup Baron Hotel, tempat berkumpulnya mereka yang ingin terbang ke Inggris.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan