Kondisi Wuhan di Tiongkok kini sudah normal dan bebas dari covid-19. Foto: AFP
Kondisi Wuhan di Tiongkok kini sudah normal dan bebas dari covid-19. Foto: AFP

Saling Tuding Dalang di Balik Pandemi Covid-19

Harianty • 21 Juni 2021 10:25
Jakarta: Pandemi covid-19 sudah memasuki tahun kedua dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Sebagai negara yang pertama kali muncul kasus covid-19, Tiongkok kerapkali dituding sebagai biang kerok pandemi yang akhrinya menyebar ke seluruh dunia.
 
Pada 31 Desember 2019, Kota Wuhan di Tiongkok melaporkan secara resmi adanya virus korona kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kemudian virus yang akhirnya dinamai WHO sebagai covid-19 mulai menyebar ke seluruh dunia dan mengakibatkan ratusan juta jiwa orang tertular dan jutaan jiwa meninggal.
 
Setelah itu, Tiongkok mendapat serangan bertubi-tubi dari negara lain, dicap sebagai negara yang menyebabkan virus covid-19 menyebar. Kasus pertama covid-19 selama ini dikaitkan dengan pasar basah Wuhan dan virus diduga berpindah dari hewan liar ke manusia.

Juni 2020 lalu, Tim dari Universitas Harvard menganalisis foto-foto satelit lalu lintas di sekitar sejumlah rumah sakit di Wuhan, mengatakan warga di sana mungkin telah mulai terinfeksi sejak akhir Agustus 2019.
 
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying saat itu menampik bahwa kajian tersebut merupakan hal yang konyol. ”Saya rasa ini konyol, sungguh konyol mengambil keputusan berdasarkan observasi artifisal seperti volume trafik,” katanya, seperti dilansir BBC.
 
Pada Desember lalu, Tiongkok mengklaim virus korona berasal dari jejak covid-19 di makanan beku impor yang masuk ke Wuhan, termasuk dari Australia.
 
Ada spekulasi di awal pandemi yang sebagian dipicu oleh mantan Presiden AS Donald Trump, bahwa virus itu diproduksi atau secara tidak sengaja bocor dari laboratorium di Institut Virologi Wuhan, yang telah terlibat dalam penelitian virus korona.
 
Namun,teori ini sebagian besar telah ditolak oleh komunitas ilmiah global dan peneliti Tiongkok yang bekerja di laboratorium.
 
Februari 2021, Peneliti tim WHO mencari asal-usul dari virus korona di Wuhan, Tiongkok. Saat itu tim peneliti memberikan penjelasan menyebutkan bahwa tidak mungkin covid-19 keluar dari laboratorium di Wuhan.
 
"Sangat tidak mungkin virus korona bocor dari laboratorium di kota Wuhan,” ujar Dr. Peter Ben Embarek, seperti dikutip NBC News, Rabu 10 Februari 2021.
 
Kepala panel covid-19 di Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dan pimpinan tim ahli internasional Tiongkok, Dr. Liang Wannian menambahkan, data awal menunjukkan bahwa virus korona mungkin telah beredar selama berminggu-minggu sebelum diidentifikasi di Wuhan.
 

 
Sebuah studi sebelumnya meningkatkan kemungkinan bahwa SARS-CoV-2 dapat beredar di Eropa pada awal September. Para ahli mengatakan bukan berarti virus itu tidak berasal dari Tiongkok, karena virus korona mirip SARS telah ditemukan di alam liar Negeri Tirai Bambu.
 
Kemudian pada Mei 2021, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan tinjauan intelijen lebih dalam tentang dugaan bahwa covid-19 muncul dari kecelakaan di laboratorium virologi Wuhan.
 
Seperti dikutip dari CNBC, temuan intelijen mengungkapkan bahwa ada dua kecenderungan yang dipercayai yaitu skenario (kontak manusia) dan satu lebih condong ke arah (skenario kebocoran lab) masing-masing dengan tingkat kepercayaan rendah atau sedang.  Namun, hal itu dibantah oleh pihak Tiongkok.
 
Namun, studi terbaru yang diterbitkan pada pekan ini oleh Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) menunjukkan setidaknya tujuh orang dari lima negara bagian AS terinfeksi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan covid-19, beberapa pekan sebelum negara itu melaporkan kasus resmi pertama.
 
Studi yang dilakukan oleh Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus itu kemungkinan besar berasal dari perdagangan satwa liar AS, dengan virus masuk ke manusia dari kelelawar melalui spesies perantara.
 
Setelah itu, Tiongkok menyerukan bila perhatian sekarang harus dialihkan ke AS, yang lambat untuk menguji orang pada tahap awal wabah, dan juga rumah dari banyak laboratorium biologi.
 
Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Zhao Lijian juga mengomentari studi tersebut. Ia mengatakan sekarang jelas wabah covid-19 memiliki banyak asal dan negara-negara lain harus bekerja sama dengan WHO, lapor Channel News Asia, Kamis, 17 Juni 2021.
 
Studi akan terus dilakukan, karena asal usul Covid-19 masih menjadi misteri. Pada intinya, tidak ada satu negara pun yang ingin musibah datang ke negaranya. Terlebih pandemi menyebabkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang sangat besar.
 
Daripada saling menuding, mungkin lebih baik dialihkan untuk berjuang bersama mengatasi pandemi, saling bertukar pikiran strategi mengalahkan pandemi. Saling menuding tidak akan membuat virus mati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan