Akbarzhon Jalilov, terduga pelaku serangan teroris St Petersburg (Foto: AFP).
Akbarzhon Jalilov, terduga pelaku serangan teroris St Petersburg (Foto: AFP).

Kamera CCTV Rekam Keberadaan Pelaku Bom Rusia

Arpan Rahman • 05 April 2017 12:25
medcom.id, St Petersburg: Komite Investigasi Rusia melaporkan bahwa tempat tinggal Akbarzhon Jalilov, terduga pelaku serangan teroris St Petersburg, telah ditemukan. 
 
Tempat tinggal pelaku ditemukan setelah rumahnya dicari, menurut juru bicara Komite Investigasi Rusia Svetlana Petrenko, Rabu 5 April 2017, seperti dilansir Sputnik News.
 
 
"Tempat tinggal Akbarzhon Jalilov, yang menurut para penyelidik telah melakukan aksi ledakan di kereta bawah tanah, telah ditemukan. Rumahnya sudah dicari. Kamera pengawas CCTV merekam tersangka meninggalkan rumah dengan menyandang tas dan ransel," kata Petrenko kepada wartawan. 
 
Komentar itu keluar setelah pertemuan operasional dipimpin oleh Ketua Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin.
 
Menurut Petrenko, Bastrykin telah memerintahkan: "Untuk menguraikan secara detail semua kondisi kejadian dan untuk memverifikasi semua data tentang identitas tersangka, termasuk koneksi dengan kemungkinan kaki tangan dari organisasi teroris Islamic State (ISIS), yang dilarang di Rusia," pungkasnya.
 
Aksi teror St Petersburg terjadi pada Senin 3 April 2017 pukul 14.40 waktu Moskow. Ledakan terjadi di sebuah kereta bawah tanah dengan rute Stasiun Tekhnologichesky Institut menuju Stasiun Sennaya Ploshchad.
 
Juru bicara Komisi Intelijen Rusia (IC) Svetlana Petrenko menyatakan Jalilov meninggalkan bom lainnya di stasiun Ploshchad Vosstaniya.
 
"Analisis awal menyebutkan bahwa bahan peledak diletakkan di alat pemadam api dan diisi dengan elemen-elemen berbahaya dalam bentuk bola logam kecil-kecil dan mur, seperti bom yang telah meledak itu. Diperkirakan bom itu dipicu oleh ponsel, bukan oleh pengatur waktu," kata seorang sumber kepada kantor berita TASS.
 
Hingga saat ini korban tewas akibat ledakan bom itu mencapai 14 orang. Sementara korban luka dikabarkan mencapai puluhan jiwa.
 
 
Para ahli mengatakan serangan yang terjadi pada Senin 3 April kemarin merupakan serangan teroris. Serangan ni dirancang dengan baik, kekuatan dari ledakan ini sekitar 200-230 gram TNT. Kepala Komite Federasi Dewan Keamanan, Viktor Ozerov mengatakan bawah ledakan dikaitkan dengan kunjungan Presiden Putin di St. Petersburg.
 
Pemerintah kota St. Petersburg mengumumkan masa berkabung tiga hari mulai Selasa, tulis juru bicara Gubernur St. Petersburg  Andrey Kibitov dalam Twitter. Menyusul insiden ini, pengamanan di kota Moskow pun diperketat.
 
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan