medcom.id, Chimay: Sebuah ledakan melanda tempat olahraga di Belgia. Satu orang tewas dalam kejadian ini.
Pihak keamanan mengesampingkan kemungkinan bahwa ledakan ini merupakan aksi teror. Mereka menduga ledakan berasal dari gas.
"Ini mungkin ledakan gas. Tidak ada indikasi ini merupakan serangan militan," ujar pihak berwenang Belgia, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/8/2016).
Media setempat menyebutkan bahwa ledakan terjadi usai tengah malam di pusat olahraga bernama "Le Chalon" di Chimay. Lokasi pusat olahraga itu tidak jauh dari perbatasan Prancis.
Selain menewaskan satu orang, ledakan juga melukai empat lainnya. Sementara lima orang lain masih berada di dalam bangunan dan beberapa bagian dari bangunan sudah hancur.

Lokasi ledakan di Belgia (Foto: Express/Twitter)

Lokasi ledakan di Belgia (Foto: Express/Twitter)
Belgia dan Prancis dalam kondisi siaga setelah rangkaian serangan Islamic State (ISIS) di Paris dan Brussel dalam satu tahun terakhir.
Pengeboman di Brussels, Belgia terjadi pada 22 Maret lalu. Pengeboman yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan ISIS, telah menewaskan 31 orang dan melukai 300 lainnya.
(Baca: Polisi Belgia Tangkap Tersangka Teror Brussels https://www.medcom.id/internasional/eropa/ZkenDq6K-polisi-belgia-tangkap-tersangka-teror-brussels).
Najim Laachraoui - yang juga terkait dengan aksi teror di Paris pada akhir November - berhasil ditangkap di daerah Anderlecht. Tim penyelidik melancarkan operasi perburuan besar-besaran terhadap Laachraoui setelah serangkaian ledakan melanda Brussels. Laachraoui terlihat melarikan diri dari lokasi ledakan ganda di bandara Zaventem.
Selain itu, pejabat Pemerintah Belgia menyesalkan pihak intelijen dan pihak keamanan yang tidak menindaklanjuti informasi dari Turki, mengenai pria lain yang diduga sebagai pelaku ledakan di Brussels. (Baca: Pejabat Belgia Sesalkan Intelijen Tidak Tanggapi Informasi Serangan https://www.medcom.id/internasional/eropa/VNx6pqBk-pejabat-belgia-sesalkan-intelijen-tidak-tanggapi-informasi-serangan).
Menteri Kehakiman Koen Geens dan Menteri Dalam Negeri Jan Jambon mengatakan, sangat menyesali keputusan pihak keamanan untuk tidak menangkap Ibrahim el-Bakraoui. Sebelumnya, pihak Turki meminta pihak berwenang Belgia untuk menangkap El-Bakraoui, yang ternyata menjadi konspirator serangan Belgia.
Sementara Menteri Dalam Negeri Jambon megatakan ada dua kesalahan di level Kementerian Kehakiman dan di level petugas di Turki yang melibatkan Kementerian Kehakiman dan Dalam Negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News