Warga yang menjadi korban ledakan di Saint Petersburg (Foto: AFP).
Warga yang menjadi korban ledakan di Saint Petersburg (Foto: AFP).

Warga Rusia Keturunan Kirgistan Dikenali sebagai Pelaku Ledakan Stasiun

Arpan Rahman • 04 April 2017 14:24
medcom.id, St. Petersburg: Pelaku yang diduga membunuh 11 orang dengan mengebom kereta metro St. Petersburg merupakan penduduk asli asal Kirgistan yang memperoleh kewarganegaraan Rusia. Kabar itu disebar layanan keamanan negara Asia Tengah tersebut.
 
Setidaknya 51 orang terluka dalam ledakan di antara dua stasiun bawah tanah, pada Senin 3 April sore. Muncul laporan simpang-siur mengenai apakah pelaku, dilaporkan berusia awal 20-an, adalah seorang pengebom bunuh diri. Pihak berwenang di St. Petersburg telah menyatakan tiga hari berkabung.
 
 
Media pemerintah Kirgistan mengatakan layanan keamanan negara itu "terus menjalin kontak dengan dinas rahasia Rusia untuk penyelidikan lebih lanjut".
 
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berada di St Petersburg -- kota tempat tinggalnya -- ketika ledakan terjadi, mengunjungi lokasi kejadian, Senin malam, dan meletakkan karangan bunga di sebuah kuil darurat.
 
Para penyelidik Rusia telah memberi sejumlah rincian. Tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab.
 
Para pemimpin dunia menyampaikan bela sungkawa kepada Rusia mengutuk ledakan itu. Gedung Putih mengatakan, Presiden Donald Trump telah berbicara dengan Putin melalui telepon dan menawarkan "dukungan penuh" buat membawa siapapun yang bertanggung jawab ke pengadilan.
 
"Baik Presiden Trump maupun Presiden Putin sepakat bahwa terorisme harus tegas dan cepat dikalahkan," kata sebuah pernyataan, seperti dikutip BBC, Selasa 4 April 2017.
 
Kanselir Jerman Angela Merkel menggambarkan ledakan itu sebagai "tindakan barbar" dan ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, perhatian Eropa sepenuhnya tertuju kepada rakyat Rusia.
 
 
Gambar pertama dari tempat kejadian menunjukkan kereta di stasiun Tekhnologichesky Institut jebol berlubang di sisinya dan melukai penumpang di gerbongnya.
 
Laporan awal menyebutkan terjadi dua ledakan, masing-masing satu di stasiun Sennaya Ploshchad dan Tekhnologichesky Institut.
 
Namun Komite Anti-Teroris Nasional Rusia kemudian menegaskan hanya satu ledakan, antara dua stasiun, sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
 
Investigator senior Svetlana Petrenko berkata kepada media Rusia, keputusan masinis kereta untuk melanjutkan perjalanan ke stasiun berikutnya hampir pasti membantu menyelamatkan banyak nyawa. Tindakannya memungkinkan orang buat diselamatkan dengan cepat.
 
Menteri Kesehatan Veronika Skvortsova mengatakan, 10 orang telah meninggal -- tujuh di lokasi kejadian, satu di ambulans, dan dua di rumah sakit. Korban tewas itu kemudian meningkat jadi 11.
 
Andrei Przhezdomsky, kepala Komite Anti-Teroris Nasional, mengatakan ledakan dipicu "alat peledak tak dikenal".
 
Penemuan bahan peledak di stasiun lain, Ploshchad Vosstaniya, juga menyiratkan serangan terkoordinasi. Interfax menyatakan, fokus sekarang pada pria berusia 23 tahun dari Asia Tengah, yang diketahui memiliki hubungan dengan Islam radikal.
 
Kantor berita itu menyebut, pelaku tewas dalam ledakan bunuh diri dan diidentifikasi melalui jenazahnya. Tetapi juru bicara presiden Dmitry Peskov tidak mau mengomentari laporan tentang seorang pengebom bunuh diri.
 
Media lain, Tass, melaporkan bahwa seorang wanita mungkin juga telah terlibat dalam ledakan. Sistem metro St Petersburg, yang digunakan oleh lebih dari dua juta penumpang setiap hari, tidak mengalami serangan sebelumnya.
 
Beberapa gerbang transportasi di Rusia sudah pernah diserang. Pada 2010, 38 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri ganda di metro Moskow.
 
Setahun kemudian, sebuah bom meledak di sebuah kereta api berkecepatan tinggi yang melaju antara Moskow dan St Petersburg, menewaskan 27 dan melukai 130 lainnya. Kedua serangan itu diklaim oleh kelompok-kelompok militan keagamaan.
 
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan