Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky minta Uni Eropa mempercepat pemberian keanggotaan mereka. Ia mengajukan banding agar Uni Eropa mengizinkan Ukraina mendapat keanggotaan segera di bawah prosedur khusus.
'Prosedur khusus' yang dimaksud adalah mempertahankan diri dari invasi Rusia.
"Tujuan kami adalah untuk bersama semua orang Eropa dan, yang paling penting, menjadi setara," tutur Zelensky, dilansir dari The Guardian.
"Saya yakin kami pantas mendapatkannya," sambung dia.
Hal ini ikut ditanggapi oleh pengamat kebijakan luar negeri Rusia, Revy Marlina DEA yang menjelaskan bahwa dalam sejarah Uni Eropa tidak ada satu negarapun yang bisa mendapatkan status keanggotaan dalam waktu cepat.
"Mengutip dari New York Times, pejabat senior Uni Eropa menjelaskan bahwa aksesi secara cepat dari negara kandidat jarang terjadi. Dalam hal ini, hanya Swedia dan Finlandia yang hanya berhasil menjadi anggota Uni Eropa dalam beberapa tahun, yakni 4 dan 3 tahun," tulis Revy dalam sebuah artikel berjudul 'Ukraina ingin bergabung ke Uni Eropa, apa tantangan dan manfaatnya', dikutip Kamis, 3 Maret 2022.
Saat ini terdapat lima negara yang masih dalam proses negosiasi setelah menandatangani aplikasi untuk terintegrasi ke dalam Uni Eropa, yaitu Albania, Montenegro, Makedonia Utara, Serbia dan Turki.
"Bagi ke lima negara ini contohnya, perlu waktu puluhan tahun untuk proses integrasi, seperti Turki yang telah menginjak tahun ke 35 pada tahun ini untuk masuk ke Uni Eropa," sambung Revy.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan