Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh persulit posisi Joe Biden untuk upayakan kesepakatan nuklir dengan Iran. Foto: AFP
Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh persulit posisi Joe Biden untuk upayakan kesepakatan nuklir dengan Iran. Foto: AFP

Pembunuhan Ilmuwan Iran Ancam Lemahkan Opsi Diplomatik Biden

Fajar Nugraha • 30 November 2020 07:15

“Tindakan itu berisiko pembalasan mematikan dan babak baru konflik regional,” sebut Brennan.
 
Brennan, yang memimpin badan intelijen AS dari 2013-2017, ketika Barack Obama menjadi presiden dan Biden menjadi wakil presiden, mendesak Iran untuk "menunggu kembalinya kepemimpinan Amerika yang bertanggung jawab di panggung global dan untuk menahan dorongan untuk menanggapi pelaku yang dianggap bersalah”.
 
Baca: Iran Janjikan PM Israel Respons Keras atas Kematian Fakhrizadeh.

Ketika AS memindahkan kelompok kapal induk yang dipimpin oleh USS Nimitz kembali ke Teluk -,sementara bersikeras bahwa ini tidak ada hubungannya dengan pembunuhan,- Jerman memperingatkan pada hari Sabtu untuk tidak melakukan ‘eskalasi’ baru.
 
"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menghindari mengambil tindakan apa pun yang dapat mengarah pada eskalasi baru situasi, yang sama sekali tidak kami perlukan saat ini," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman kepada AFP.
 
"Beberapa minggu sebelum pemerintahan baru menjabat di Amerika Serikat, dialog yang ada dengan Iran harus dipertahankan untuk menyelesaikan melalui negosiasi konflik mengenai program nuklir Iran,” sebut pihak Jerman.


Sabotase kepentingan

Pandangan itu diakui oleh Ben Friedman, seorang spesialis pertahanan di Universitas George Washington.
 
“Pembunuhan itu adalah tindakan sabotase terhadap diplomasi dan kepentingan AS dan kemungkinan akan membantu kelompok garis keras Iran yang menginginkan senjata nuklir,” tegas Friedman.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan