Ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperbarui hubungan Transatlantik Washington pada pertemuan puncak pertamanya dengan sekutu Barat. Para pemimpin mengeluarkan pernyataan yang keras.
“Tindakan Tiongkok yang semakin tegas dalam membangun persenjataan nuklir bersama dengan kemampuan luar angkasa dan perang dunia maya mengancam tatanan internasional,” kata pernyataan NATO, seperti dikutip AFP, Selasa 15 Juni 2021.
Baca: Usai G7, Biden Bertolak ke Belgia untuk Hadiri KTT NATO.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, sekutu akan berusaha bekerja sama dengan Tiongkok dalam masalah global seperti perubahan iklim, seperti yang diinginkan ibu kota Eropa.
Namun, dalam anggukan kekhawatiran Washington yang berkembang, dia memperingatkan: "Pengaruh Tiongkok yang semakin besar dan kebijakan internasional menghadirkan tantangan bagi keamanan Aliansi”.
"Para pemimpin sepakat bahwa kita perlu mengatasi tantangan seperti itu bersama sebagai aliansi, dan bahwa kita perlu terlibat dengan Tiongkok untuk mempertahankan kepentingan keamanan kita,” ucap Stoltenberg.
"Kami prihatin dengan kebijakan koersif Tiongkok,” katanya, mengutip perluasan persenjataan nuklir Beijing.
Dalam komunike KTT, para pemimpin memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang akan ditemui Biden pada Rabu di Jenewa, bahwa tidak akan ada pengembalian cepat ke "bisnis seperti biasa".
“Pembangunan militer Rusia dan perilaku provokatif di perbatasan timur NATO semakin mengancam keamanan kawasan Euro-Atlantik dan berkontribusi pada ketidakstabilan di sepanjang perbatasan NATO dan sekitarnya,” isi komunike NATO.
Sekutu menegaskan kembali dukungan mereka untuk integritas teritorial Georgia, Moldova dan Ukraina, menuntut agar Moskow "menarik pasukan yang telah ditempatkan di ketiga negara tanpa persetujuan mereka".
Stoltenberg memuji apa yang dia katakan sebagai komitmen kuat Biden terhadap NATO. Hal ini kontras dengan hubungan yang sulit di bawah Presiden AS sebelumnya, Donald Trump.
Sesampainya di markas NATO di Brussels untuk pertemuan puncak dengan 29 rekannya, Biden menekankan bahwa aliansi itu "sangat penting" bagi keamanan AS.
"Saya pikir ada pengakuan yang berkembang selama beberapa tahun terakhir bahwa kita memiliki tantangan baru," ujar Joe Biden kepada Stoltenberg pada pembicaraan bilateral tepat sebelum KTT.
"Kami memiliki Rusia yang tidak bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang kami harapkan, serta Tiongkok,” katanya.
“Saya ingin memperjelas: NATO sangat penting bagi kepentingan AS di dalam dan dari dirinya sendiri. Jika tidak ada, kita harus menciptakannya,” tegasnya.
Stoltenberg dia menekankan sekali lagi bahwa Pasal 5 perjanjian NATO -,kewajiban anggota untuk saling membela, pernah dipertanyakan oleh Trump,- adalah ‘kewajiban suci’.
"Kami tidak memasuki Perang Dingin baru dan Tiongkok bukan musuh kami, bukan musuh kami," kata Stoltenberg kepada wartawan saat ia tiba di markas NATO di depan para pemimpin.
Dialog Erdogan
Menjulang besar di KTT juga merupakan perebutan untuk menyelesaikan penarikan tergesa-gesa NATO dari Afghanistan setelah Biden mengejutkan mitra dengan memerintahkan pasukan AS pulang pada 11 September.Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu satu lawan satu dengan mitranya dari Turki dan sekutunya Recep Tayyip Erdogan menjelang KTT, dan Biden dijadwalkan bertemu dengannya nanti.
Di atas meja akan menjadi tawaran Ankara untuk mengamankan bandara Kabul setelah pasukan NATO pergi - tetapi juga kekhawatiran di ibukota lain tentang kebijakan regional agresif Turki sendiri.
Pernyataan terakhir tidak menyebutkan peran Turki di bandara, tetapi menekankan bahwa aliansi akan terus membayar untuk menjaga fasilitas tetap terbuka.
Beberapa sekutu khawatir tentang terburu-buru meninggalkan Afghanistan dan beberapa mempertanyakan strategi aliansi yang diperingatkan Macron pada 2019 sedang mengalami "kematian otak".
Para pemimpin lain yang datang untuk pembicaraan menolak ungkapan ini, tetapi para pemimpin Eropa menekankan bahwa mereka tidak ingin ditarik ke dalam konfrontasi AS dengan Tiongkok dengan mengorbankan fokus pada Rusia.
KTT di markas besar NATO di Brussel diatur untuk memberi lampu hijau program reformasi 2030. Para pemimpin akan setuju untuk menulis ulang ‘konsep strategis’ inti untuk menghadapi dunia di mana serangan dunia maya, perubahan iklim, dan teknologi baru menimbulkan ancaman baru.
Perampasan Krimea dari Ukraina oleh Moskow pada 2014 memberi tujuan baru bagi NATO dan rekan-rekan pemimpin ingin menyuarakan Biden menjelang pertemuan Rabu dengan Putin.
Di Tiongkok, Biden melanjutkan dari tempat yang ditinggalkan Trump dengan membuat NATO mulai memperhatikan Beijing dan dia mendorong aliansi untuk mengambil garis yang lebih keras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id