“Pasukan Amerika tidak boleh digunakan sebagai alat tawar-menawar antara pihak yang bertikai di negara lain,” tutur Biden.
Biden juga mengatakan ancaman terorisme tidak terbatas pada satu negara dan meninggalkan pasukan Amerika di satu negeri asing dengan biaya finansial yang besar tidak masuk akal.
Presiden Biden membuat keputusan pribadi, dengan mengenang mendiang putranya yang bertugas di Irak dan menunjukkan kartu yang dia bawa dengan jumlah tentara AS yang terbunuh dan terluka di Afghanistan. Mengunjungi Pemakaman Nasional Arlington di Virginia, Biden kemudian mengatakan keputusan untuk mundur itu tidak sulit.
“Bagi saya, itu sangat jelas,” kata Biden.
Di ibu kota Afghanistan, Kabul, para pejabat mengatakan mereka akan melanjutkan pembicaraan damai dan pasukan mereka yang mempertahankan negara.
"Sekarang setelah ada pengumuman tentang penarikan pasukan asing dalam beberapa bulan, kami perlu mencari cara untuk hidup berdampingan," ujar Abdullah Abdullah, seorang pejabat tinggi perdamaian dan mantan calon presiden.
"Kami percaya bahwa tidak ada pemenang dalam konflik Afghanistan dan kami berharap Taliban juga menyadarinya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News