Ribuan orang berunjuk rasa menentang kepemimpinan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Minsk pada 16 Agustus 2020. (AFP/Sergei Gapon)
Ribuan orang berunjuk rasa menentang kepemimpinan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Minsk pada 16 Agustus 2020. (AFP/Sergei Gapon)

1.000 Orang Ditangkap dalam Demo Terbaru di Belarusia

Willy Haryono • 16 November 2020 14:28
Minsk: Setidaknya 1.000 orang ditahan dalam gelombang unjuk rasa terbaru di Belarusia pada Minggu, 15 November. Aksi protes menentang kepemimpinan Presiden Alexander Lukashenko ini terus bergulir sejak berakhirnya pemilu Belarusia pada Agustus lalu.
 
Para pengunjuk rasa mendesak Lukashenko mundur karena dinilai telah berbuat curang demi meraih kemenangan dalam pemilu. Pemimpin oposisi Belarusia, Svetlana Tikhanovskaya, menegaskan bahwa ia seharusnya menang jika Lukashenko tidak berbuat curang.
 
Menurut keterangan kelompok pengawas hak asasi manusia Viasna, dilansir dari laman CNN pada Senin, 16 November 2020, penangkapan 1.000 orang tersebut merupakan yang terbanyak di Belarusia dalam waktu satu hari. Viasna memperkirakan total orang yang ditangkap sejak awal demonstrasi di Belarusia hingga saat ini berkisar 25 ribu.

Aksi protes terbaru di Belarusia pada Minggu kemarin menandai pekan ke-14 secara berturut-turut. Hingga saat ini, Lukashenko yang telah berkuasa di Belarusia selama 26 tahun belum bersedia mundur.
 
Penangkapan massal di Belarusia terjadi usai kematian Roman Bondarenko, pengunjuk rasa anti-pemerintah. Pria 31 tahun itu meninggal di sebuah rumah sakit di Minsk pada Kamis kemarin usai dipukuli secara brutal oleh Kepolisian Belarusia.
 
Baca:  Warga Belarusia akan Tetap Berdemo Meski Terancam Ditembak
 
Pengunjuk rasa membawa spanduk dan meneriakkan "saya pergi," yang merupakan kata-kata terakhir Bondarenko sebelum meninggal dunia. Ia dipukuli petugas di sebuah lapangan di wilayah ibu kota.
 
Bondarenko dikenal sebagai seorang pelukis, yang tinggal di Minsk setelah sempat mengabdi di jajaran militer Belarusia.
 
 

 
Adik Bodarenko, Volga Kucharenko, mengatakan bahwa sang kakak dipukuli dalam perjalanan menuju kantor polisi. Ia mengatakan kakaknya dibawa dari departemen polisi di Minsk ke sebuah rumah sakit pada Rabu malam usai mengalami cedera parah. Bodarenko dinyatakan meninggal pada Kamis malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
 
"Malam ini, saya baru mengetahui bahwa kakak saya meninggal di rumah sakit setelah dirawat sepanjang hari di unit perawatan intensif," tutur Kucharenko.
 
"Roman tidak memprovokasi perkelahian, saya tahu itu dari sejumlah saksi mata. Ia adalah kakak yang selalu tenang dan positif. Dia selalu menghindari konflik," sambungnya.
 
Dalam merespons demonstrasi terbaru di Minsk, polisi membawa pentungan dan juga menggunakan gas air mata serta meriam air. Sebuah video memperlihatkan aparat keamanan memukuli sejumlah pedemo di sebuah rumah sakit di Minsk. Video lainnya memperlihatkan petugas menahan beberapa orang dan membawanya ke mobil polisi.
 
Penangkapan juga terjadi di kota Navahrudak, Babruisk, Vitsebsk, Homel, dan Svetlahorsk. Dari total orang yang ditangkap sejauh ini, 23 di antaranya adalah jurnalis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan