Lebih besar dan dikemas dengan lebih banyak instrumen daripada empat penjelajah Mars sebelumnya, misi Perseverance dibangun berdasarkan temuan sebelumnya bahwa air pernah mengalir di permukaan Mars dan karbon serta mineral lain yang diubah oleh air dan dianggap sebagai prekursor evolusi kehidupan hadir.
Muatan Perseverance juga mencakup proyek demonstrasi yang dapat membantu membuka jalan bagi eksplorasi manusia di Mars, termasuk perangkat untuk mengubah karbon dioksida di atmosfer Mars menjadi oksigen murni.
Alat berbentuk kotak, yang pertama dibangun untuk mengekstraksi sumber daya alam yang langsung digunakan manusia dari lingkungan luar bumi, terbukti sangat berharga untuk mendukung kehidupan manusia di masa depan di Mars. Selain juga untuk memproduksi propelan roket untuk menerbangkan astronot pulang.
“Prototipe eksperimental lain yang dibawa oleh Perseverance adalah miniatur helikopter yang dirancang untuk menguji penerbangan pertama yang dikendalikan dan ditenagai dari sebuah pesawat di planet lain. Jika berhasil, helikopter seberat 1,8 kilogram itu dapat mengarah pada pengawasan udara ketinggian rendah dari dunia yang jauh,” sebut para pejabat NASA.
Sifat pemberani dari pendaratan penjelajah ke permukaan Mars, di sebuah situs yang digambarkan NASA sebagai hal yang menggiurkan bagi para ilmuwan dan terutama berbahaya untuk pendaratan, merupakan pencapaian penting tersendiri.
Pesawat ruang angkasa multi-tahap yang membawa penjelajah itu melonjak ke atas atmosfer Mars dengan kecepatan hampir 16 kali lipat kecepatan suara di Bumi. Kemudian miring untuk menghasilkan gaya angkat aerodinamis sementara pendorong jet menyesuaikan lintasannya.
Inflasi parasut supersonik yang menggelegar semakin memperlambat penurunan, memberi jalan untuk penyebaran kendaraan "sky crane" bertenaga roket yang terbang ke tempat pendaratan yang aman, menurunkan rover dengan tambatan, lalu terbang untuk menabrak jarak yang aman.
Pendahulu langsung dari Perseverance, penjelajah Curiosity, mendarat pada 2012 dan tetap beroperasi. Begitu pula pendarat stasioner InSight, yang tiba pada 2018 untuk mempelajari interior dalam Mars.
Pekan lalu, probe terpisah yang diluncurkan oleh Uni Emirat Arab dan Tiongkok mencapai orbit Mars. NASA memiliki tiga satelit Mars yang masih mengorbit, bersama dengan dua dari Badan Antariksa Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id