WHO peringatkan angka kematian akibat covid-19 di Eropa alami peningkatan. Foto: AFP
WHO peringatkan angka kematian akibat covid-19 di Eropa alami peningkatan. Foto: AFP

WHO Peringatkan Peningkatan Angka Kematian Akibat Covid-19 di Eropa

Fajar Nugraha • 31 Agustus 2021 08:03
Kopenhagen: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa 236.000 orang lainnya dapat meninggal akibat covid-19 di Eropa pada 1 Desember. WHO membunyikan alarm atas meningkatnya infeksi dan stagnasi tingkat vaksin di benua itu pada Senin 30 Agustus 2021.
 
“Peringatan itu datang ketika dunia melewati tonggak suram 4,5 juta kematian akibat covid-19 sejak awal pandemi covid-19,” menurut penghitungan AFP pada Senin.
 
Tingkat infeksi meningkat secara global lagi, karena varian Delta yang sangat menular merebak terutama di antara yang tidak divaksinasi. Virus itu memangsa populasi di mana tindakan antivirus telah dilonggarkan.

Baca: WHO Tegaskan Booster Vaksin Bukan Kemewahan.
 
Direktur WHO wilayah Eropa mengatakan pada Senin bahwa infeksi dan kematian meningkat lagi di Benua Biru itu, terutama di negara-negara miskin di Balkan, Kaukasus dan Asia Tengah.
 
"Pekan lalu, ada peningkatan 11 persen dalam jumlah kematian di kawasan itu. Ini adalah satu proyeksi yang dapat diandalkan memperkirakan 236.000 kematian di Eropa, pada 1 Desember," kata Direktur WHO Eropa Hans Kluge, Senin.
 
Eropa telah mencatat sekitar 1,3 juta kematian covid-19 hingga saat ini. “Dari 53 negara anggota WHO Eropa, 33 telah mencatat tingkat kejadian lebih besar dari 10 persen dalam dua minggu terakhir,” ucap Kluge.
 
“Tingkat penularan yang tinggi di seluruh benua sangat mengkhawatirkan, terutama mengingat rendahnya pengambilan vaksinasi pada populasi prioritas di sejumlah negara,” tegas Kluge.
 
Kluge mengatakan varian Delta sebagian harus disalahkan, bersama dengan "pelonggaran berlebihan" pembatasan dan tindakan dan lonjakan perjalanan musim panas.
 

 
Sementara sekitar setengah dari orang-orang di wilayah Eropa WHO telah divaksinasi sepenuhnya, penyerapan di wilayah tersebut telah melambat.
 
"Dalam enam minggu terakhir, telah turun 14 persen, dipengaruhi oleh kurangnya akses ke vaksin di beberapa negara dan kurangnya penerimaan vaksin di negara lain,” ungkapnya.
 
Hanya enam persen orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah di Eropa yang sepenuhnya divaksinasi, dan beberapa negara hanya berhasil memvaksinasi satu dari 10 profesional kesehatan.
 
"Stagnasi dalam penyerapan vaksin di wilayah kami menjadi perhatian serius. Mendesak negara-negara untuk meningkatkan produksi, berbagi dosis, dan meningkatkan akses,” jelas Kluge.

Vaksin untuk guru

Kluge menekankan bahwa karena kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial sedang dilonggarkan di banyak tempat. Namun menurutnya penerimaan vaksinasi untuk masyarakat sangat penting.
 
"Skeptisisme vaksin dan penyangkalan sains menghambat kita untuk menstabilkan krisis ini. Ini tidak ada gunanya, dan tidak baik untuk siapa pun,” sebut Kluge.
 
Peringatan itu muncul ketika WHO dan UNICEF mendesak negara-negara Eropa pada Senin pagi untuk menjadikan guru sebagai kelompok prioritas untuk vaksinasi sehingga sekolah dapat tetap buka.
 

 
Ketika sekolah dibuka kembali setelah liburan musim panas, WHO mengatakan bahwa "penting agar pembelajaran berbasis kelas terus berlanjut tanpa gangguan, terlepas dari penyebaran varian Delta”.
 
"Ini sangat penting untuk pendidikan anak, kesehatan mental dan keterampilan sosial, bagi sekolah untuk membantu membekali anak-anak kita menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan produktif," kata Kluge.
 
“Pandemi telah menyebabkan gangguan paling dahsyat terhadap pendidikan dalam sejarah,” tambahnya.
 
Badan-badan tersebut mendesak negara-negara untuk memvaksinasi anak-anak di atas usia 12 tahun yang memiliki kondisi medis mendasar yang menempatkan mereka pada risiko lebih besar terkena virus korona yang parah.
 
Ini juga mengingatkan pentingnya langkah-langkah untuk memperbaiki lingkungan sekolah selama pandemi, termasuk ventilasi yang lebih baik, ukuran kelas yang lebih kecil, jarak sosial dan pengujian covid-19 reguler untuk anak-anak dan staf.
 
Sekitar 10.000 kematian akibat covid-19 sekarang dilaporkan setiap hari di seluruh dunia, angka yang jauh lebih rendah daripada tertinggi Januari ketika rata-rata 14.800 orang terbunuh setiap hari. Tetapi angka itu jauh lebih tinggi daripada pada awal Juli ketika sekitar 7.800 kematian setiap hari tercatat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan