Sementara sekitar setengah dari orang-orang di wilayah Eropa WHO telah di
vaksinasi sepenuhnya, penyerapan di wilayah tersebut telah melambat.
"Dalam enam minggu terakhir, telah turun 14 persen, dipengaruhi oleh kurangnya akses ke
vaksin di beberapa negara dan kurangnya penerimaan vaksin di negara lain,” ungkapnya.
Hanya enam persen orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah di Eropa yang sepenuhnya divaksinasi, dan beberapa negara hanya berhasil memvaksinasi satu dari 10 profesional kesehatan.
"Stagnasi dalam penyerapan vaksin di wilayah kami menjadi perhatian serius. Mendesak negara-negara untuk meningkatkan produksi, berbagi dosis, dan meningkatkan akses,” jelas Kluge.
Kluge menekankan bahwa karena kesehatan masyarakat dan langkah-langkah sosial sedang dilonggarkan di banyak tempat. Namun menurutnya penerimaan vaksinasi untuk masyarakat sangat penting.
"Skeptisisme vaksin dan penyangkalan sains menghambat kita untuk menstabilkan krisis ini. Ini tidak ada gunanya, dan tidak baik untuk siapa pun,” sebut Kluge.
Peringatan itu muncul ketika WHO dan UNICEF mendesak negara-negara Eropa pada Senin pagi untuk menjadikan guru sebagai kelompok prioritas untuk vaksinasi sehingga sekolah dapat tetap buka.