Gulen mengatakan, apapun keyakinannya, manusia adalah makhluk terhormat, dan kehidupan manusia adalah sesuatu yang mulia. "Meremehkan kemuliaan kehidupan manusia ini, sama sekali tak bisa dipantaskan untuk dikaitkan baik pada Islam maupun pada kemanusiaan," ungkap Gulen.
Ditegaskannya, kekerasan dan kebrutalan bukanlah jalan nabi. "Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu bersikap penuh cinta kasih dan toleransi pada mereka yang menghina serta melecehkan dirinya, dan Beliau pernah menghadapi segala macam bentuk musuh," katanya.
Menunjukkan kekejaman atas nama Rasulullah, menurut Gulen, adalah bentuk ketidakmampuan seseorang dalam mengambil manfaat dari pesan-pesan Nabi Muhammad yang mencakup seluruh kemanusiaan. Melakukan aksi kekerasan justru dinilai sebagai sebuah penghinaan besar di hadapan warisan Nabi Muhammad.
"Sekali lagi saya melaknat segala bentuk teror, pada siapa pun yang melakukan dan dengan maksud apapun," tegas Gulen.
Gulen mengajak semua orang untuk berlaku baik antar satu sama lain dengan penuh rasa hormat dan cinta, "saling berpelukan tanpa memperdulikan perbedaan kepercayaan, bahasa dan warna kulit, berpadu erat di sekitar nilai-nilai universal."
Mengenai rangkaian teror di Prancis, Gulen menyampaikan belasungkawa mendalam kepada semua keluarga korban. "Saya turut merasakan kesedihan bersama rakyat Prancis serta dengan semua yang memandang dirinya sebagai individu dari keluarga bernama 'kemanusiaan,'" pungkas Gulen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News