Mantan komisaris Food and Drug Administration (FDA) di bawah pemerintahan Trump, Scott Gottlieb mengatakan,
karena vaksin virus korona yang saat ini disetujui memerlukan dua dosis, tetapi beberapa orang Amerika telah mendapatkan suntikan pertama. Janji Biden menurutnya harus mencakup 65 juta hingga 70 juta warga Amerika.
“Saya pikir kita bisa mencapai tujuan itu dan mungkin mencapai lebih tinggi, dengan berfokus pada berapa banyak orang yang divaksinasi untuk pertama kali setiap hari,” ucap Dr. Gottlieb.
Vaksin covid-19 dari Pfizer dan Moderna telah diberikan persetujuan darurat dan yang ketiga, oleh Johnson & Johnson, kemungkinan akan segera disahkan. Gottlieb mengatakan, "kami pasti dapat menjangkau lebih banyak pasien."
Melampaui batas 100 hari di situlah letak masalahnya. Pejabat kesehatan federal dan eksekutif perusahaan setuju bahwa tidak mungkin untuk segera meningkatkan pasokan vaksin sebelum April, karena kurangnya kapasitas produksi.
“Kebenaran yang brutal adalah butuh waktu berbulan-bulan sebelum kita bisa mendapatkan sebagian besar warga Amerika divaksinasi,” kata Biden.
Masuk akal secara politis bagi Biden untuk menurunkan ekspektasi, dan di Capitol Hill, presiden baru tidak terlalu banyak berbulan madu. Anggota DPR dari Partai Republik, Steve Scalise mengatakan, dalam sebuah pernyataan, “Komentar yang dibuat tentang pasokan dan distribusi vaksin oleh tsar virus corona Gedung Putih adalah putaran lama Washington.”
"Faktanya adalah administrasi Biden mewarisi kontrak untuk 300 juta dosis vaksin untuk dua vaksin yang disetujui dan dua dalam tahap akhir uji klinis,” sebut Scalise.