Anggota Taliban berpatroli di kota Kabul, Afghanistan. (AFP)
Anggota Taliban berpatroli di kota Kabul, Afghanistan. (AFP)

Populer Internasional: Taliban Bebaskan Tahanan dan Larang Perempuan Kuliah

Willy Haryono • 21 Desember 2022 13:29
Washington: Taliban membebaskan dua orang Amerika Serikat (AS) yang ditahan di Afghanistan. Pembebasan dua orang tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri pada Selasa, 20 Desember kemarin.
 
Pembebasan tahanan AS oleh Taliban tersebut merupakan salah satu berita terpopuler di kanal internasional Medcom.id pada Rabu, 21 Desember 2022.
 
Dua berita terpopuler lainnya adalah seputar permintaan maaf Belanda atas perbudakan di Indonesia dan juga mengenai Taliban yang melarang perempuan untuk mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Berikut selengkapnya:

Taliban Bebaskan 2 Warganya, AS: Ini Niat Baik Taliban

Pembebasan dua tahanan AS ini terjadi di hari yang sama ketika rezim Taliban menghadapi kecaman karena melarang perempuan belajar di universitas.
 
"Ini, kami mengerti, sebagai isyarat niat baik dari pihak Taliban. Ini bukan bagian dari pertukaran tahanan atau tahanan. Tidak ada uang yang dipertukarkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price.
 
Kedua orang Amerika itu dibebaskan ke Qatar, yang telah memainkan peran kunci mendukung kepentingan AS di Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban. Price mengatakan, aturan kerahasiaan melarang dia memberikan rincian lebih lanjut tentang kedua orang itu.
 
Apa lagi yang dikatakan Price terkait pembebasan ini? Cek selengkapnya di sini.

Belanda Resmi Minta Maaf atas Perbudakan Masa Lampau, Termasuk di Indonesia

Pemerintah Belanda resmi mengeluarkan permintaan maaf atas keterlibatan Belanda dalam 250 tahun perbudakan di masa lalu. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyebut keterlibatan pemerintahnya dalam perbudakan di masa lampau sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
 
Rutte meminta maaf atas nama pemerintahannya. Dia tak menampik kerajaan Belanda peran historis Belanda dalam perbudakan dan perdagangan budak.
 
"Pemerintah Belanda berturut-turut sejak tahun 1863 telah melihat dan mengakui bahwa perbudakan masa lalu telah berdampak negatif. Untuk ini saya minta maaf atas nama pemerintah Belanda, hari ini saya minta maaf," ujar Rutte.
 
Apa lagi yang disampaikan Rutte terkait hal ini? Cek selengkapnya di sini.

Taliban Larang Perempuan Raih Pendidikan Tinggi di Universitas

Taliban Afghanistan melarang perempuan untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi. Mulai Selasa 20 Desember 2022, perempuan Afghanistan dilarang untuk masuk universitas, dalam tindakan keras terbaru terhadap hak dan kebebasan perempuan.
 
Meski pada awalnya menjanjikan aturan yang lebih moderat, Taliban secara luas menerapkan interpretasi ketat mereka terhadap hukum Islam - atau syariah.
 
Sejauh ini mereka telah melarang anak perempuan dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, membatasi perempuan dari sebagian besar pekerjaan dan memerintahkan mereka untuk mengenakan pakaian dari kepala hingga ujung kaki di depan umum.
 
Apa lagi detail dari pelarangan terbaru ini? Cek selengkapnya di sini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan