Zelensky amat membutuhkan dana ini, di tengah peringatan bahwa bantuan akan habis dalam beberapa minggu.
Di tengah kesibukan aktivitas diplomatik setelah Gedung Putih mengumumkan kunjungan Zelensky, seorang ajudan Mike Johnson, Ketua baru DPR dari Partai Republik mengatakan, juga akan bertemu dengan pemimpin Ukraina pada Selasa. Johnson yang telah mencoba mengaitkan bantuan Ukraina dengan pendanaan untuk keamanan perbatasan AS.
Baca: Zelensky Ajukan Permohonan Langsung untuk Tambahan Dana Perang Lawan Rusia. |
Sementara seorang pejabat Senat mengatakan, pemimpin mayoritas Partai Demokrat Chuck Schumer dan pemimpin Partai Republik Mitch McConnell juga mengundang Zelensky untuk berbicara pada pertemuan semua senator pada Selasa 12 Desember 2023 pagi. Ini terjadi satu minggu setelah beberapa anggota Partai Republik dengan marah keluar dari pertemuan rahasia di Ukraina yang seharusnya dia sampaikan melalui video.
“Biden dan Zelensky akan membahas kebutuhan mendesak Ukraina saat negara itu melawan invasi Rusia, dan pentingnya dukungan berkelanjutan Amerika Serikat pada saat kritis ini,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Senin 11 Desember 2023.
Kepresidenan Ukraina mengatakan, pertemuan itu akan fokus pada isu-isu utama seperti "proyek bersama mengenai produksi senjata dan sistem pertahanan udara, serta koordinasi upaya antar negara kita di tahun mendatang."
Para senator Partai Republik pekan lalu memblokir bantuan darurat senilai USD106 miliar yang terutama ditujukan untuk Ukraina dan Israel setelah kelompok konservatif menolak keras pengecualian reformasi imigrasi yang mereka tuntut sebagai bagian dari paket bantuan tersebut.
Hal ini merupakan kemunduran bagi Biden, yang telah mendesak anggota parlemen untuk menyetujui dana tersebut, dan memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti hanya dengan kemenangan di Ukraina dan bahkan dapat menyerang negara NATO.
Keamanan Nasional AS
Shalanda Young, Kepala Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih menegaskan kembali ketakutan itu di acara CBS Face the Nation pada hari Minggu, memperingatkan bahwa "kami keamanan nasional juga dipengaruhi oleh nasib Ukraina”.“Apa yang terjadi jika Putin bergerak melewati Ukraina, apa selanjutnya? Negara-negara NATO, putra dan putri kita, berisiko menjadi bagian dari konflik yang lebih besar,” ujar Young.
Namun Partai Republik tetap skeptis, dengan Senator JD Vance, sekutu dekat mantan presiden AS Donald Trump, menolak gagasan bahwa Putin menempatkan negara-negara NATO di kawasan dalam risiko yang “tidak masuk akal.”
Dia mengatakan kepada CNN pada Minggu bahwa dia menentang “cek kosong” untuk Ukraina.
"Anda perlu mengartikulasikan apa ambisinya. Apa yang bisa dicapai oleh USD61 miliar, sedangkan USD100 miliar belum tercapai?" kata Vanes.
“Apa yang menjadi kepentingan terbaik Amerika adalah menerima bahwa Ukraina harus menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Rusia dan kita perlu mengakhiri perang,” ucap Vanes.
Baca: Putin Tambah Jumlah Angkatan Bersenjata Rusia Jadi 170.000 Tentara. |
Perselisihan pendanaan ini menggarisbawahi tanda-tanda bahwa dukungan Barat terhadap Ukraina melemah ketika serangan balasan Kyiv melemah dan pasukan Putin berupaya mencapai kemajuan baru.
Serangan Ukraina menggunakan senjata Barat yang bernilai miliaran dolar. Namun garis depan hampir tidak berubah dalam lebih dari setahun dan serangan Rusia di sepanjang garis depan semakin intensif.
Gedung Putih mengatakan, pertemuan Biden akan terjadi pada saat yang penting, "saat Rusia meningkatkan serangan rudal dan drone terhadap Ukraina."
Pada awal Desember, Putin menandatangani dekrit untuk menambah pasukan Rusia sebesar 15 persen, sehingga menambah jumlah tentara sebanyak 170.000 orang.
Moskow baru-baru ini memberikan tanda-tanda tentang kemungkinan kesepakatan perdamaian, meskipun perjanjian tersebut melibatkan Ukraina yang menyusut dan netral, yang tidak mungkin diterima oleh Zelensky.
Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan bantuan sementara senilai USD175 juta untuk Ukraina pada Rabu, termasuk roket, peluru, rudal, dan amunisi HIMARS yang berharga.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan pada hari Minggu bahwa “Ukraina telah melakukan pekerjaan luar biasa” dalam membela diri.
“Pilihannya sangat jelas. Jika kita melakukan hal ini dan membantu Ukraina mempertahankan pencapaian yang telah dicapai, maka kita akan membantu memastikan bahwa Rusia terus mengalami kegagalan strategis di Ukraina. Itu adalah salah satu jalan yang harus ditempuh,” ujar Blinken kepada ABC.
“Jalan lain yang harus ditempuh adalah dengan melakukan sesuatu yang satu-satunya pihak yang mendukungnya adalah di Moskow, dan mungkin di Teheran dan Beijing, yaitu dengan tidak memberikan bantuan ini,” pungkas Blinken.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News