PBB yang memberikan bantuan kepada St. Vincent dan juga berupaya membantu pulau-pulau tetangga lainnya yang terkena bencana, sedang bersiap untuk meluncurkan seruan dana kemanusiaan, katanya.
“St. Vincent dan Grenadines tidak hanya sangat bergantung pada pariwisata tetapi ini juga salah satu pulau yang memiliki sektor pertanian yang cukup baik sehingga tanaman yang rusak merupakan salah satu daerah yang terkena dampak parah, ”kata Trebucq. “Ini adalah krisis yang akan berlangsung selama lebih dari enam bulan di sub-wilayah, di St. Vincent dan pulau-pulau lain.”
Salah satu bidang yang kritis adalah kurangnya air bersih, katanya, seraya menekankan perlunya masyarakat internasional untuk membantu. Prioritas lain yang dia katakan adalah dipan dan bahan kebersihan. PBB, tambahnya, juga ingin memberikan voucher tunai kepada warga yang mengungsi.
Trebucq juga mengatakan bahwa banyak fasilitas di sekitar Karibia timur telah terkena dampak abu, dan pembersihan puing-puing juga penting. PBB mencoba memobilisasi para ahli sehingga dapat memberikan rencana untuk St. Vincent dan mungkin pulau-pulau lain.
Organisasi Manajemen Darurat Nasional St. Vincent telah memperingatkan bahwa meskipun abu bisa jatuh seperti salju, itu mematikan dan orang harus menghindari bermain di dalamnya.
Trebucq mengatakan bencana yang sedang berlangsung di St. Vincent menggarisbawahi kerentanan negara-negara pulau kecil terhadap perubahan iklim dan bencana alam. Apa yang terjadi di St. Vincent, katanya, “mencerminkan kerentanan ekstrem negara-negara ini. Inilah mengapa saya benar-benar menyerukan kepada komunitas internasional untuk memberikan dukungan, mereka membutuhkannya.”
"Situasinya tidak pasti. Ini bisa cepat memburuk," imbuh Trebucq.
Elizabeth Riley, Direktur Eksekutif Badan Manajemen Darurat Bencana Karibia mengatakan selama konferensi pers bahwa badan tersebut memantau situasi dengan cermat tetapi juga prihatin tentang musim badai. Dua bulan lagi pada 1 Juni diperkirakan musim badai akan menimpa Karibia.
"Ini akan membawa tingkat kerumitan lain bagi kolega kita di St. Vincent and Grenadines," katanya.
Selain itu, Riley mengimbau warga negara Karibia yang ingin mengirim barang bantuan ke St. Vincent and Grenadines untuk berkoordinasi dengan kantor bencana nasional mereka.
“Mengingat tingkat tekanan yang mereka hadapi, kami sama sekali tidak ingin membuat lapisan tantangan lain bagi mereka untuk mengirimkan bantuan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News