“Jalurnya dapat ditelusuri melalui satu lingkungan, di mana angin puting beliung merobek sepotong besar atap hitam dari atas blok empat rumah bertingkat dan membuangnya di jalan perumahan,” ujar wartawan AFP.
Seorang penggali mekanis sedang mengangkat puing-puing dari jalan di dekat tempat sebuah mobil tergeletak sebagian tertimpa pohon. Petugas pemadam kebakaran telah menutup jalan dengan selotip saat mereka melakukan pencarian.

Kerusakan akibat tornado yang melanda Belanda. Foto: AFP
“Para pekerja telah melakukan perbaikan di atap tepat sebelum tornado menghantam, dan melarikan diri untuk menyelamatkan diri,” kata penduduk setempat Ben Dubbeld yang berusia 58 tahun.
“Tetapi tornado itu semakin dekat dan dekat, jadi mereka berlari, benar-benar berlari. Saya belum pernah melihat orang berlari begitu cepat," ujar Dubbeld kepada AFP.
"Mereka belum turun selama lima detik dan kemudian seluruh atap terlepas dan semuanya pecah,” ceritanya.
Sementara seorang pelayan, Esmee Koster mengatakan, tornado menyebabkan "kekacauan besar".
"Itu benar-benar hitam dan kemudian dari pelabuhan kami melihat tornado yang sangat besar melayang di udara dan kemudian kami semua masuk ke dalam dan menutup pintu," imbuhnya.
"Segala sesuatu di atas pelabuhan terhempas, bangku dan meja, payung,” ungkapnya.
Rekaman di media sosial menunjukkan puing-puing berputar-putar di udara. Gambar lain menunjukkan tornado itu sendiri berputar ke tanah ketika orang-orang menghentikan mobil mereka atau meninggalkan meja restoran mereka untuk menonton.
Pemerintah setempat mengatur perlindungan bagi penghuni puluhan rumah sewa yang rusak akibat angin puting beliung.
Lanskap datar Belanda yang terletak tepat di atas permukaan laut membuatnya rentan terhadap cuaca ekstrem, meskipun badan meteorologi Belanda KNMI mengatakan hanya mengalami beberapa tornado dalam setahun.
"Serangan tornado Yyang fatal terakhir melanda negara itu pada tahun 1992," kata KNMI.
Sementara yang paling mematikan tercatat melanda desa selatan Chaam dan Tricht pada 25 Juni 1967, menewaskan tujuh orang. Ada juga twister mematikan pada tahun 1972 dan 1981.
"Angin puyuh yang kuat, juga disebut tornado, jarang terjadi di negara kita," pungkas KNMI di situsnya setelah angin puting beliung Senin.