Saat dia berbicara, dia tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan atau kesusahan, berbicara dengan jelas dan alami. Dia berbicara selama lebih dari tiga menit, mengatakan dia telah menunggu kesempatan ini untuk mengatakan bahwa dia menyesal - tidak hanya kepada keluarga para korban, tetapi juga atas rasa sakit yang dia timbulkan kepada keluarganya sendiri.
"Saya berharap saya bisa mengambil semuanya kembali, tapi saya tidak bisa,” ucap Bernard, seperti dikutip dari
Channel News Asia, Jumat 11 Desember 2020.
Bernard berusia 18 tahun ketika dia dan empat remaja lainnya menculik dan merampok Todd dan Stacie Bagley dalam perjalanan dari kebaktian Minggu di Killeen, Texas. Bernard menyiram mobil keluarga Bagley dengan cairan korek api dan membakarnya dengan tubuh mereka di bagasi belakang.
Eksekusi federal dilanjutkan oleh Trump pada Juli setelah absen selama 17 tahun, meskipun ada wabah virus korona di penjara Amerika Serikat.
Ibu Todd Bagley, Georgia, berbicara kepada wartawan dalam waktu 30 menit setelah eksekusi, mengatakan dia ingin berterima kasih kepada Trump, Jaksa Agung William Barr, dan lainnya di Kementerian Kehakiman.
"Tanpa proses ini, keluarga saya tidak akan memiliki penutupan yang diperlukan untuk melanjutkan hidup," katanya, membaca dari sebuah pernyataan.
“Pembunuhan itu sebagai tindakan tidak masuk akal dari kejahatan yang tidak perlu,” imbuh Georgia.