Melonjaknya angka covid-19 Jerman sebagian telah disalahkan pada tingkat vaksinasi yang relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara Eropa Barat seperti Prancis, Italia atau Spanyol, dengan hanya 68 persen dari populasi yang sepenuhnya disuntik.
"Sungguh mengherankan bahwa sepertiga dari populasi tidak mengikuti temuan ilmiah," kata suami Merkel, Joachim Sauer, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica dan dikutip oleh harian Jerman Die Welt, yang dikutip dari AFP, Rabu 24 November 2021.
"Sebagian, ini karena kemalasan dan kepuasan tertentu orang Jerman," kata Sauer, yang jarang berbicara di depan umum.
Baca: Menkes Jerman: Warga Akan Divaksin, Pilihannya Sembuh atau Meninggal.
"Kelompok lain adalah orang-orang yang mengikuti keyakinan pribadi, semacam reaksi ideologis terhadap apa yang mereka anggap sebagai kediktatoran vaksinasi," tegas Sauer, kelompok yang katanya juga termasuk beberapa dokter dan ilmuwan.
Seperti istrinya yang terkenal, Sauer adalah seorang ahli kimia kuantum, dan berada di Italia untuk kunjungan akademis.
Komentar Sauer muncul sehari setelah Merkel memperingatkan bahwa Jerman tidak berbuat cukup untuk menahan gelombang keempat pandemi yang "sangat dramatis".
Kanselir yang akan mengakhiri masa jabatannya, berulang kali mendesak warga Jerman untuk divaksinasi. Merkel bertindak dalam kapasitas sementara dan kemungkinan akan digantikan oleh Menteri Keuangan Olaf Scholz bulan depan.