Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan di Inggris. Foto: AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan di Inggris. Foto: AFP

PM Inggris Puji Biden Memberikan ‘Angin Segar’ bagi Dunia

Fajar Nugraha • 11 Juni 2021 12:04
Teluk Carbis: Usai pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis 10 Juni, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pujiannya. Johnson menyebut Biden sebagai ‘angin segar’ bagi dunia.
 
Johnson memuji tekad Biden untuk bekerja dengan sekutu pada isu-isu global yang penting mulai dari perubahan iklim dan covid-19 untuk keamanan.
 
Johnson tidak menarik paralel eksplisit perbedaan antara Biden dan pendahulunya Donald Trump, usai dialof di resor tepi laut Inggris, Carbis Bay pada malam pertemuan puncak kelompok ekonomi maju, G7.

Tetapi komentarnya memperjelas bahwa Biden telah mengambil pendekatan yang jauh lebih multilateral untuk pembicaraan daripada Trump. Trump dianggap visinya tentang dunia terkadang mengejutkan, membuat marah, dan membingungkan banyak sekutu Washington di Eropa.
 
"Ini adalah angin segar yang besar," kata Johnson tentang pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam 20 menit, seperti dikutip AFP, Jumat 11 Juni 2021.
 
"Itu adalah sesi yang panjang dan bagus. Kami membahas banyak sekali topik," katanya.
 
"Ini baru, menarik dan kami bekerja sangat keras bersama,” jelasnya.
 
Kedua pemimpin tampak santai saat mereka mengagumi pemandangan melintasi Atlantik bersama istri mereka, dengan Jill Biden mengenakan jaket bersulam kata “LOVE”.
 
"Ini awal yang indah," katanya.
 
Meskipun Johnson mengatakan pembicaraan itu "hebat", Biden membawa kekhawatiran besar tentang perselisihan antara Inggris dan Uni Eropa yang menurutnya dapat mengancam perdamaian di wilayah Inggris di Irlandia Utara.
 
Kedua pemimpin tidak memiliki pengarahan bersama setelah pertemuan: Johnson berbicara kepada media Inggris sementara Biden berpidato tentang rencana AS untuk menyumbangkan setengah miliar vaksin ke negara-negara miskin.

Irlandia Utara

Biden, yang bangga dengan warisan Irlandia-nya, sangat ingin mencegah negosiasi yang sulit antara Brussels dan London yang merusak kesepakatan damai yang ditengahi AS 1998 yang dikenal sebagai Perjanjian Jumat Agung. Kesepakatan itu mengakhiri tiga dekade pertumpahan darah di Irlandia Utara.
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan