Gabriel Boric merupakan kekuatan pendorong di balik perubahan mendadak di Chile. Ia berasal dari sebuah kelompok mahasiswa generasi radikal yang bertekad kuat mengubur dalam-dalam warisan diktator Augusto Pinochet untuk selamanya.
"Chile adalah tempat kelahiran neoliberalisme, dan kini juga akan menjadi tempat pemakamannya!" teriak Boric pada saat dirinya meraih tiket maju menuju pilpres. Sebuah tato terlihat dari balik baju saat Boric berpidato.
Kediktatoran brutal Jenderal Pinochet menghadirkan model ekonomi ekstrem bagi Chile. Gabriel Boric dan teman-temannya dari kalangan mahasiswa bertekad kuat untuk menyingkirkan sistem warisan Pinochet tersebut.
"Saya tahu bahwa sejarah tidak dimulai dari kami," tutur Boric pada Minggu malam, saat dirinya menjadi presiden terpilih.
"Saya merasa seperti pewaris perjalanan panjang dari mereka yang selama ini mencari keadilan sosial tanpa kenal lelah," sambungnya, dilansir dari Guardian, Senin, 20 Desember 2021.
Baca: Sejarah! Chile Punya Presiden Termuda Berusia 35 Tahun
Aktivis Mahasiswa
Gabriel Boric lahir di Punta Arenas pada 1986. Ia sangat bangga atas kampung halamannya di wilayah Magallanes, yang berada di bawah lapangan es Patagonian.Pada 2011, saat memasuki semester akhir jurusan hukum, Gabriel Boric menjadi pemimpin unjuk rasa mahasiswa di seantero Chile. Ia memimpin ribuan mahasiswa dari berbagai kampus dan institut di Chile dalam mendesak pendidikan berkualitas tinggi yang gratis bagi semua kalangan.
Aksi protes pimpinan Gabriel Boric direspons pemerintah, dan sejumlah mahasiswa di Chile diperbolehkan untuk kuliah secara gratis. Beberapa pemimpin mahasiswa dari gerakan yang dipimpin Boric kemudian masuk ke dunia politik. Sebagian dari mereka duduk di bangku kongres, sebagian lainnya di pemerintah daerah.
Tidak menyelesaikan kuliahnya, Gabriel Boric berjaya dalam pemilu Chile di tahun 2013 dan berhasil masuk ke kongres. Ia menjabat selama dua periode sebagai seorang deputi. Boric kala itu menjadi orang pertama di Kongres Chile yang berasal dari luar dua koalisi tradisional di negara tersebut.
Sejak kalah tipis dalam pilpres putaran perttama dari Jose Antonio Kast, seorang tokoh sayap kanan pendukung Jenderal Pinochet, Gabriel Boric mencoba sedikit menggeser haluannya ke arah moderat, mencoba merayu kelompok sentris. Strategi tersebut berhasil, dan Boric kini meluncur menuju istana kepresidenan Chile atau La Moneda.
Berbeda saat masih menjadi mahasiswa, Boric kini tampak lebih tenang dan serius. Ia sering memakai pakaian resmi yang menutupi tato-tatonya. Kekasih Gabriel Boric, Irina Karamanos, turut hadir di malam kemenangan pada hari Minggu kemarin.
Menjadi presiden terpilih, Gabriel Boric bertekad melakukan desentralisasi di Chile, mengimplementasikan program kesejahteraan negara, meningkatkan anggaran publik dan lebih melibatkan perempuan serta etnis minoritas dalam pemerintahan.
Namun tujuan utama dari Boric tetap tak berubah, yakni menghapus segala jenis warisan dan jejak kediktatoran Jenderal Pinochet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News