Carl Henry Destin, seorang hakim Haiti, mengatakan kepada surat kabar Nouvelliste bahwa para penyerang telah menyamar sebagai agen Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA) -,baik pejabat AS dan Haiti mengatakan bahwa mereka tidak terkait dengan DEA,- ketika mereka menyerbu ke rumah pribadi presiden di pinggiran ibu kota sekitar pukul 01.00 pada Rabu.
Baca: Presiden Haiti Tewas Dibunuh Kelompok Bersenjata di Rumahnya.
Hakim Destin mengatakan bahwa seorang pembantu dan anggota staf rumah tangga lainnya telah diikat oleh para penyerang saat mereka menuju kamar tidur presiden.
“Presiden ditembak setidaknya 12 kali,” katanya kepada Nouvelliste, seperti dikutip The New York Times, Jumat 9 Juli 2021.
“Kantor dan kamar tidur presiden digeledah. Kami menemukannya berbaring telentang, celana biru, kemeja putih berlumuran darah, mulut terbuka, mata kiri pecah,” tegasnya.
Dia mengatakan Moise tampaknya telah ditembak dengan senjata kaliber besar dan senjata 9 milimeter yang lebih kecil.
Sedangkan Ibu Negara Haiti, Martine Moise, terluka dalam serangan itu dan dilarikan dengan ambulans udara ke Pusat Trauma Ryder di Miami, di mana Joseph, perdana menteri sementara, mengatakan bahwa dia “keluar dari bahaya” dan dalam kondisi stabil. Perwakilan Frederica Wilson dari Florida mengatakan pada konferensi pers di Miami bahwa Martine Moise bukan target serangan dan bahwa.
Baca: PM Haiti Sebut Pembunuh Presiden Jovenel Moise adalah Agen DEA.
Sementara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Martine Moise terjebak dalam baku tembak.
Wilson mengatakan tiga anak pasangan itu berada dalam perlindungan. Destin turut menambahkan bahwa seorang anak perempuan, Jomarlie, berada di rumah selama serangan tetapi bersembunyi di kamar tidur dan melarikan diri tanpa cedera.