Washington: Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka khawatir tentang serangan orang dalam atau ancaman lain dari anggota yang terlibat dalam mengamankan pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada Rabu. Hal ini mendorong FBI untuk memeriksa semua 25.000 pasukan garda nasional yang datang ke Washington untuk pelantikan.
Upaya besar-besaran itu mencerminkan keprihatinan keamanan luar biasa yang mencengkeram Washington setelah pemberontakan 6 Januari yang mematikan di Gedung Capitol AS oleh para perusuh yang dihasut oleh Donald Trump. Dan itu menggarisbawahi kekhawatiran bahwa beberapa orang yang ditugaskan untuk melindungi kota selama beberapa hari ke depan dapat menjadi ancaman bagi presiden yang akan datang dan VIP lainnya.
Baca: Senjata dan Amunisi di AS Ludes Terjual Jelang Pelantikan Joe Biden.
Menteri Angkatan Darat Ryan McCarthy mengatakan, para pejabat menyadari potensi ancaman tersebut, dan memperingatkan para komandan untuk mewaspadai masalah dalam barisan mereka. Namun, sejauh ini, dia dan para pemimpin lainnya mengatakan bahwa mereka tidak melihat bukti ancaman apa pun, dan para pejabat mengatakan pemeriksaan tidak menandai masalah apa pun yang mereka ketahui.
"Kami terus menjalani prosesnya, dan mengambil pandangan kedua, ketiga pada setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy setelah dia dan para pemimpin militer lainnya menjalani latihan keamanan tiga jam yang melelahkan, seperti dikutip Guardian, Selasa 19 Januari 2021.
“Anggota garda nasional juga mendapatkan pelatihan tentang cara mengidentifikasi potensi ancaman orang dalam,” ujar McCarthy.
Sekitar 25.000 anggota penjaga berdatangan ke Washington dari seluruh negeri, setidaknya dua setengah kali jumlah pelantikan sebelumnya. Dan sementara militer secara rutin meninjau anggota layanan untuk koneksi ekstremis, penyaringan FBI merupakan tambahan dari pemantauan sebelumnya.
Beberapa pejabat mengatakan, prosesnya dimulai ketika pasukan pertama mulai dikerahkan ke Washington lebih dari seminggu yang lalu. Mereka mengatakan itu dijadwalkan selesai pada Rabu.
“Pertanyaannya adalah, apakah itu semuanya? Apakah ada yang lain?” ucap McCarthy.
"Kami harus menyadarinya dan kami perlu menerapkan semua mekanisme untuk memeriksa pria dan wanita yang akan mendukung operasi seperti ini secara menyeluruh,” imbuhnya.
Mantan supervisor FBI di Seattle, David Gomez mengatakan, dalam situasi seperti ini, pemeriksaan FBI akan melibatkan menjalankan nama orang melalui database dan daftar pantauan. Mereka juga mencari keterlibatan dalam penyelidikan sebelumnya atau masalah terkait terorisme.
Baca: AS Dirundung Masalah, Bagaimana Nasib Pelantikan Biden?.
Ancaman orang dalam telah menjadi prioritas penegakan hukum sejak serangan 9/11. Namun dalam banyak kasus, ancaman berasal dari pemberontak lokal yang diradikalisasi oleh Al-Qaeda, ISIS, atau kelompok serupa.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan