Sudah umum bahwa banyak pihak yang mencurigai Pangeran Salman berada di balik pembunuhan Khashoggi di gedung Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul pada 2018.
Kepada Woodward, Donald Trump membual bahwa dia telah melindungi Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dari pengawasan kongres dalam pembunuhan brutal koresponden the Washington Post itu.
Pengungkapan datang dari buku yang akan segera dirilis, ‘Rage’, oleh Bob Woodward. Buku itu akan yang menguraikan 18 wawancara dengan Trump atas berbagai masalah, serta wawancara dengan banyak pejabat Gedung Putih.
Selama panggilan telepon antara Trump dan Woodward, jurnalis tersebut bertanya kepadanya tentang pembunuhan Khashoggi.
“Orang-orang di (The Washington) Post kecewa dengan pembunuhan Khashoggi," kata Woodward kepada Trump pada 22 Januari, menurut bukunya, yang salinannya diperoleh Business Insider, sepeti dikutip Middle East Eye, Jumat 11 September 2020.
"Itu adalah salah satu hal yang paling mengerikan. Anda sendiri yang mengatakannya,” sebut Woodward kepada Trump.
Setelah awalnya menanggapi dengan mengklaim bahwa pemerintah Iran telah membunuh puluhan orang setiap hari, presiden kemudian berkata "Saya menyelamatkan dia,” mengacu pada MBS.
"Saya bisa membuat Kongres untuk tidak mengganggunya (Pangeran Salman). Saya bisa membuat mereka berhenti,” tutur Trump.
Khashoggi terbunuh pada 2 Oktober 2018 di konsulat Saudi di Istanbul, dalam kasus yang semakin mencoreng reputasi putra mahkota.
Menurut pejabat Turki, jurnalis itu dicekik dan tubuhnya dipotong-potong oleh pasukan Arab Saudi yang terdiri dari 15 orang di dalam konsulat. Jenazahnya hingga kini belum ditemukan.
Riyadh menggambarkan pembunuhan itu sebagai operasi ‘nakal’. Namun CIA mengaitkan MBS dengan pembunuhan itu, tuduhan yang dengan keras dibantah oleh kerajaan.
Tahun lalu, Kongres telah memerintahkan kepala intelijen AS untuk menyerahkan laporan tidak rahasia yang akan menjelaskan peran setiap pejabat Arab Saudi dalam "mengarahkan, memerintahkan, atau merusak bukti dalam pembunuhan Khashoggi".
Pemerintahan Trump mengabaikan seruan tersebut dan malah mengirim laporan yang sepenuhnya rahasia, setelah tenggat waktu, dengan satu halaman tidak rahasia yang mengatakan tidak akan merilis informasi tersebut secara publik untuk melindungi "sumber dan metode".
MBS 'tidak melakukannya'
Ketika Woodward terus menekan Trump pada Khashoggi, presiden berkata: "Baiklah, saya mengerti apa yang Anda katakan, dan saya telah sangat terlibat. Saya tahu segalanya tentang keseluruhan situasi."
Ketika ditanya tentang peran putra mahkota dalam pembunuhan itu, Trump menekankan klaim tidak bersalah MBS dan pembelian senjata Arab Saudi dari AS, senilai miliaran dolar.
Trump enggan mengkritik sekutu Arab Saudi atas pembunuhan itu, secara konsisten membela kerajaan dengan mengutip peran geopolitiknya melawan Iran dan kesepakatan senjata yang menguntungkan dengan Washington.
Setelah Direktur CIA Gina Haspel bertemu dengan senator dari kedua partai besar secara tertutup pada Desember 2018, beberapa legislator keluar dengan mengatakan mereka yakin Mohammed bin Salman berada di balik pembunuhan itu.
Selain CIA, Agnes Callamard, pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar hukum, menemukan dalam laporannya sendiri bahwa pembunuhan itu adalah kejahatan yang direstui negara oleh Arab Saudi, yang dipimpin oleh MBS sebagai penguasa de facto.
Namun, Trump tetap membela putra mahkota, menyatakan tidak bersalah kepada Woodward.
"Dia akan selalu mengatakan bahwa dia tidak melakukannya," kata Trump tentang MBS.
"Dia mengatakan itu kepada semua orang, dan terus terang saya senang dia mengatakan itu. Tapi dia akan mengatakan itu kepada Anda, dia akan mengatakan itu kepada Kongres, dan dia akan mengatakan itu kepada semua orang. Dia tidak pernah mengatakan dia melakukannya,” ungkap Trump.
"Dia mengatakan dengan sangat tegas bahwa dia tidak melakukannya. Bob, mereka menghabiskan USD400 miliar dalam waktu yang cukup singkat," kata presiden mengenai kesepakatan bisnis dengan Arab Saudi.
Trump juga membual tentang betapa Arab Saudi bergantung pada Amerika Serikat, mengatakan bahwa negara itu "tidak akan bertahan seminggu jika kita tidak di sana, dan mereka mengetahuinya".
Presiden AS telah memveto RUU bipartisan untuk mengakhiri dukungan AS untuk kampanye militer Arab Saudi di Yaman. Ini melewati Kongres untuk mendorong penjualan senjata senilai USD 8 miliar kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan juga mengakhiri penggunaan Kontrol Teknologi Rudal (MTCR) yang telah berusia puluhan tahun.
AS justru berhasil menjual drone bersenjata besar ke militer asing, termasuk kepada Riyadh dan Abu Dhabi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News