Di tengah badai api, enam anggota tim kepemimpinan Demokrat DPR yang dipimpin oleh Ketua Nancy Pelosi mengeluarkan teguran publik yang jarang terhadap sesama Demokrat. Bahkan ketika mereka mengakui bahwa kritik terhadap kebijakan hak asasi manusia AS adalah pendapat yang dilindungi.
"Tetapi menarik kesetaraan palsu antara negara-negara demokrasi seperti AS dan Israel dan kelompok-kelompok yang terlibat dalam terorisme seperti Hamas dan Taliban menimbulkan prasangka dan merusak kemajuan menuju masa depan perdamaian dan keamanan untuk semua," kata mereka.
Politikus Partai Republik Kevin McCarthy mengungkapkan lebih banyak kritik keras. "Komentar anti-Semit dan anti-Amerika dari anggota Kongres Omar menjijikkan," katanya.
"Kegagalan Pelosi yang terus berlanjut untuk mengatasi masalah di kaukusnya mengirimkan pesan ke dunia bahwa Demokrat toleran terhadap anti-Semitisme dan bersimpati dengan teroris," tambahnya.
"Sudah waktunya bagi Ketua DPR (Pelosi) untuk bertindak,” tegasnya.
Bukan perbandingan moral
Anggota kongres yang mewakili Minneapolis itu berulang kali mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina.
Dia mengatakan pernyataannya itu terkait dengan kasus terbuka terhadap Israel, Amerika Serikat, Hamas dan Taliban di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Tetapi dengan rekan-rekannya yang marah, Omar mengeluarkan pernyataan yang bersikeras bahwa komentarnya "bukan perbandingan moral."
"Saya sama sekali tidak menyamakan organisasi teroris dengan negara-negara demokratis dengan sistem peradilan yang mapan," katanya.