UK International Champion untuk Adaptasi dan Ketahanan di Kepresidenan COP26 Anne-Marie Trevelyan mengatakan bahwa dampak perubahan iklim sudah mempengaruhi kehidupan dan mata pencaharian di seluruh dunia, dengan frekuensi dan keparahan yang meningkat.
Trevelyan mengatakan, bersamaan dengan kebutuhan untuk menurunkan emisi, laporan ini membunyikan alarm untuk segera membantu masyarakat yang rentan agar beradaptasi dan membangun ketahanan - di negara maju dan berkembang.
“Melindungi yang paling rentan adalah prioritas untuk Kepresidenan Inggris di COP26. Para pemimpin dunia harus memperhatikan ilmu pengetahuan dan bekerja sama untuk beradaptasi dengan perubahan iklim kita, serta bertindak untuk mencegah, meminimalisir, dan mengatasi kerugian dan kerusakan bagi mereka yang berada di garis depan," ujar Trevelyan.
Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, laporan IPCC menjadi peringatan bagi kita untuk membulatkan tekad dan meningkatkan ambisi untuk mengurangi emisi.
“Kurang dari 90 hari sebelum konferensi COP26 dibuka di Glasgow, kami mempersiapkan upaya kami untuk mendorong semua negara, termasuk Indonesia sebagai mitra dekat kami, untuk mencapai tujuan ambisius yang dibutuhkan jika kita ingin mempertahankan target 1,5C yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris, dalam jangkauan”, tukas Owen.
Owen mengungkapkan bahwa Inggris dan Indonesia memiliki kemitraan jangka panjang dalam isu-isu iklim dan lingkungan. Menyusul penyerahan Strategi Jangka Panjang Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 ke UNFCCC pada 21 Juli lalu, Owen berharap dapat bekerja lebih erat dengan teman dan mitra di Indonesia menuju tujuan yang lebih ambisius demi menciptakan planet yang lebih aman dan lebih baik untuk semua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News